Jokowi Sebut Capres yang Didukung Organisasi, BPN : Sangat Menyayangkan

Jum'at, 22 Maret 2019 | 21:27 WIB
Jokowi Sebut Capres yang Didukung Organisasi, BPN : Sangat Menyayangkan
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo melintasi jalan menuju Halte Monas di Jakarta, Kamis (21/3). ANTARA FOTO / Puspa Perwitasari
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menyayangkan ucapan capres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi yang menyinggung kubu sebelah yang didukung 'organisasi-organisasi'.

Meski tak secara gambalng menyebut nama Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, hal ini ini dikhawatirkan berdampak memecah belah rakyat.

Dradjad Wibowo, anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga mengatakan, meskipun Jokowi saat itu menyampaikanya di depan para pendukungnya, namun justru dinilai berdampak ke masyarakat luas. Meskipun tak menyebut organisasi yang dimaksud, menurutnya ucapan Jokowi itu membelah dua masyarakat.

"Saya sangat menyayangkan ucapan Presiden tersebut. Beliau adalah Presiden seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya bagi pendukungnya," kata Dradjad kepada Suara.com, Jumat (22/3/2019).

Baca Juga: Ini 4 Nama Moderator Debat Keempat Tawaran Kubu Jokowi

"Dengan ucapan tersebut, beliau secara tidak langsung memecah rakyat Indonesia menjadi organisasi-organisasi itu versus organisasi-organisasi bukan itu. Kami versus mereka," sambungnya.

Ditambahkan Dradjad, selain menjadi capres, Jokowi kini juga memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin negara.

Selain itu, Dradjad juga menyinggung soal aturan cuti bagi petahana peserta 2019 yang menurutnya harus dikaji ulang. Pasalnya, tak ada aturan yang bisa mengatur ucapan-ucapan Jokowi.

"Mungkin di tingkat elit politik, hal seperti itu tidak akan merusak hubungan. Tapi di tingkat rakyat kebanyakan, itu bisa menimbulkan perpecahan," ujarnya.

"Ucapan Presiden itu jika sebagai kandidat, walaupun divisive, mungkin dampaknya tidak terlalu besar. Tapi beda jika diucapkan oleh Presiden. Tampaknya kita memang perlu memikirkan kewajiban cuti bagi petahana. Karena, hukum kita masih pilih kasih," pungkasnya.

Baca Juga: Debat Keempat dan Kelima, KPU Tak Undang Para Menteri Kabinet Jokowi

Untuk diketahui, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengajak pendukungnya untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April 2019. Jokowi mengimbau agar tidak golput, sebab masa depan bangsa ke depan ditentukan pada saat Pemilu.

Hal itu dikatakan Jokowi saat menghadiri acara deklarasi '10.000 Kelompok Pengusaha Pekerja Pro Jokowi' di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019) malam.

"Ajak kawan-kawan kita, tetangga, handai taulan kita, saudara-saudara dan seluruh karyawan dan keluarganya untuk berbondong-bondong datang ke TPS," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menyindir pasangan calon di Pilpres 2019 yang disebutnya didukung sejumlah organisasi yang sudah dilarang pemerintah. Meski demikian, Jokowi tidak menyebut nama organisai yang dituju.

"Bapak, ibu mau, memilih yang didukung oleh organisasi-organisasi yang itu? Saya enggak nyebut tapi sudah tau sendiri kan? Inilah yang saya sampaikan arah bangsa ini ke depan akan sangat ditentukan pada tanggal 17 April," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI