Kasus Rommy Seret Menag hingga Khofifah, BPN: Ya Allah Kita Prihatin

Jum'at, 22 Maret 2019 | 20:49 WIB
Kasus Rommy Seret Menag hingga Khofifah, BPN: Ya Allah Kita Prihatin
Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo - Sandiaga, Sudirman Said. (Suara,com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Materi dan Debat BPN Prabowo - Sandiaga, Sudirman Said mengaku prihatin dengan kasus suap mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Rommy yang kini menyeret sejumlah nama lain seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Menurutnya, terseretnya nama-nama lain dalam kasus Rommy itu membuktikan jika sekeliling Presiden Joko Widodo atau Jokowi bermasalah.

"Ya Allah, kita prihatin karena kok seperti rontok satu persatu, ini yang saya sebut sebagai lingkungan pengendalian di sekitar presiden itu mengalami masalah," kata Sudirman di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

Sudirman mengungkapkan kalau lingkaran dalam lingkungan Jokowi tersebut gagal menyampaikan pesan-pesan positif dari kebijakan pemerintahan. Sebagai mantan pegawai negeri, Sudirman ikut merasakan sedih jika ada permainan kotor untuk merebut kursi jabatan.

Baca Juga: Elma Theana Ingin Pertemukan Seorang Ibu dengan Putrinya, Laksmi Pamuntjak

"Saya itu pernah jadi pegawai negeri dan sakit hati kalau untuk urusan naik jabatan sudah kerja capek-capek, kemudian didagangin gitu, apalagi yang memperdagangkan orang luar institusi itu," ujarnya.

"Jadi ini praktek yang sangat buruk yang harusnya bagi kami menjadi pelajaran penting ke depan kita tidak boleh mengulang kesalahan itu karena terbukti itu merugikan seluruh masyarakat," pungkasnya.

Diketahui, KPK telah menetapkan Rommy dan dua orang pejabat Kemenag sebagai tersangka terkait kasus suap jual beli jabatan. Dalam pengembangan kasus ini, KPK turut menemukan uang ratusan juta rupiah dan puluhan ribu dolar Amerika saat menggeladah ruang kerja Menag Lukman Hakim Saifuddin, Senin (18/3/2019) lalu. Namun, hingga saat ini KPK belum memanggil Lukman untuk mengklarifikasi temuan uang di ruang kerjanya.

Dalam kasus ini, Rommy menyangkal memiliki pengaruh dalam penunjukan sejumlah jabatan di Kemenag. Justru, Rommy menyebutkan pemilihan Haris Hasanuddin sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) atas rekomendasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Memang dari awal saya menerima aspirasi itu dari ulama seorang kiai, Kiai Asep Saifuddin Halim yang dia adalah seorang pimpinan ponpes besar di sana (Jawa Timur), dan kemudian ibu Khofifah Indar Parawansa," kata Rommy di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

Baca Juga: Gunakan Model untuk Foto Produk Bikin Jualan Online Cepat Laku Lho!

Dia pun mencontohkan omongan yang sempat disampaikan Khofifah saat memberikan rekomendasi Harris untuk mengisi jabatan di Kemenag wilayah Jatim. Menurutnya, alasan Khofifah merekomendasikan nama Haris karena kinerjanya dianggap bagus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI