Leonardo DiCaprio Kritik soal Sampah, Anies Baswedan: Bukan Barang Baru

Jum'at, 22 Maret 2019 | 15:44 WIB
Leonardo DiCaprio Kritik soal Sampah, Anies Baswedan: Bukan Barang Baru
Leonardo DiCaprio (kanan) dan Anies Baswedan (kiri). [AFP/Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Leonardo DiCaprio, aktor kenamaan Hollywood sekaligus aktivis lingkungan, mengkritik Pemprov Dki Jakarta karena Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Bantargebang berpotensi merusak ekosistem. Sebab, sampah di TPST tersebut sudah menggunung.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengamini kritik aktor yang beken lewat perannya dalam film Titanic tersebut.

Menurut Anies, kritik dari Leonardo DiCaprio soal tumpukan sampah di Bantargebang yang menggunung sebagai hal yang lumrah. Apalagi, objek kritik sang aktor sudah menjadi rahasia publik.

"Memang iya menumpuk itu semua barang, yang sudah semua orang tahu, jadi dia tidak menemukan ’barang’ yang baru. Itu ’barang’ yang kita semua tahu," kata Anies saat ditemui di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (22/3/2019).

Baca Juga: Messi Siap Jadi Starter Setelah Sembilan Bulan Absen Perkuat Argentina

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengakui, pemprov sudah memikirkan solusi dan kekinian membangun tempat pengelolaan sampah atau intermediate treatment facility (ITF) di Jakarta.

"Yang kami lakukan sekarang adalah membangun ITF, sudah bangun satu nih dalam proses. Insya Allah akan bangun 3 atau 4 ITF lagi. Sesudah itu terbangun, maka sampah akan diolah jadi energi," tegasnya.

Sebelumnya, Leonardo DiCaprio melalui akun instagram pribadi mengkritik keadaan TPST Bantargebang yang bisa merusak lingkungan.

"Beberapa pria, dari desa Cikiwul, menangkap ikan di perairan berlumpur yang sangat tercemar yang merembes dari zona pembuangan terbesar Bantar Gebang. TPA Banter Gebang menerima limbah sekitar 15 juta orang yang tinggal di Jakarta. Pemulung membutuhkan sampah untuk mencari nafkah dan masyarakat Indonesia membutuhkan pemulung untuk mendaur ulang semua bahan yang mungkin akan dibuang begitu saja," tulis Leonardo sebagai keterangan foto.

Leonardo juga memaparkan data bahwa Indonesia berada di peringkat pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina, dengan laporan menunjukkan bahwa negara itu menghasilkan 187,2 juta ton sampah plastik setiap tahun yang lebih dari 1 juta ton bocor ke laut.

Baca Juga: Dinilai Politis, Persatuan Guru Honerer: Pemprov Banten Ugal-ugalan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI