Selandia Baru Hening saat Azan Salat Jumat Pertama Usai Teror Berkumandang

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 22 Maret 2019 | 14:51 WIB
Selandia Baru Hening saat Azan Salat Jumat Pertama Usai Teror Berkumandang
Salat Jumat di depan Masjid Al Noor Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019). Ini adalah salat Jumat pertama usai teror penembakan massal. [Marty MELVILLE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Mereka berbaris menjadi pagar betis melindungi saf-saf jemaah salat Jumat. Terlalu banyak untuk dihitung.

“Aku dari Auckland sengaja datang untuk salat Jumat dan memberikan dukungan kepada seluruh warga Christchurch. Keluarga temanku, Ashraf Azad juga menjadi korban di Masjid Al Noor. Aku memutuskan ke sini untuk menunjukkan dukungan,” kata Imran Khan.

"Setiap kali Anda melihat masjid, Anda mendapatkan gambaran seperti apa rasanya bagi orang-orang yang ada di sini pada saat itu (serangan teror)," kata Khan kepada Al Jazeera, suaranya bergetar karena emosi.

"Tapi dukungan yang kami dapatkan dari kelompok lain dalam masyarakat tidak dapat dipercaya ... Itu menunjukkan bahwa agama bukanlah segalanya. Cinta dan persatuan adalah yang penting, semuanya berdiri untuk itu,” tambahnya.

Baca Juga: Simak Kerennya All New Suzuki Ertiga Sport di Sektor Ini

Ahmed Osman, jemaah Jumatan, menegaskan hari ini adalah bukti tujuan si teroris untuk menaburkan perpecahan sosial atas dasar rasialisme tak berhasil.

“Kami justru semakin bersatu dan kuat. Saling mendukung, kalian bisa lihat sekarang,” tukasnya.

"Hari ini adalah hari istimewa bagi kami ... Orang-orang Christchurch akan berdiri bersama," tambahnya.

Salat Jumat di depan Masjid Al Noor Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019). Ini adalah salat Jumat pertama usai teror penembakan massal. [Marty MELVILLE / AFP]
Salat Jumat di depan Masjid Al Noor Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019). Ini adalah salat Jumat pertama usai teror penembakan massal. [Marty MELVILLE / AFP]

Selandia Baru mendukung

Salat Jumat pascateror, juga dihadiri oleh ribuan warga Selandia Baru dari beragam agama. Mereka membentuk lautan keheningan di belakang area salat. Sementara jemaah khusyuk salat.

Baca Juga: Tak Bawa Semua Pemain Persib TC di Batam, Ini Kata Radovic

Di antara mereka, banyak wanita dari semua latar belakang memilih untuk mengenakan jilbab sebagai simbol solidaritas. Secara nasional, memakai jilbab untuk bersolidaritas dilakukan sedikitnya 50 ribu perempuan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI