Suara.com - Ledakan di sebuah pabrik pestisida di China timur dilaporkan telah menewaskan 47 orang dan mencederai lebih dari 600 lainnya, menurut laporan media pada Jumat.
Ledakan itu merupakan kecelakaan terbaru di kalangan industri tersebut, yang selama ini membuat masyarakat marah.
Dikutip dari Reuters, ledakan terjadi pada Kamis (21/3) di Kompleks Industri Chenjiagang di Kota Yangcheng, Provinsi Jiangsu. Kebakaran akibat ledakan akhirnya dapat dipadamkan pada Jumat pukul 03.00 waktu setempat, kata televisi negara dalam laporannya.
Orang-orang yang selamat dalam tragedi itu dibawa ke 16 rumah sakit dan 640 orang dirawat karena mengalami cedera. Sebanyak 32 di antara mereka mengalami luka berat, lapor televisi tersebut.
Baca Juga: Mobil Dinas Dipakai Relawan Prabowo, Puspen TNI Pergoki Kejanggalan Ini
Kebakaran di pabrik milik Tianjiayi Chemical Company itu meluas ke pabrik-pabrik di sekitarnya. Murid-murid taman kanak-kanak di wilayah itu juga terluka karena ledakan, tulis media setempat.
Dinyatakan Melanggar Aturan
Penyebab ledakan masih diselidiki, namun perusahaan itu selama ini pernah dinyatakan melanggar aturan keselamatan kerja dan dikenai hukuman denda, menurut laporan China Daily. Perusahaan tersebut memproduksi lebih dari 30 jenis kimia organik, yang beberapa di antaranya mudah meledak.
Presiden Xi Jinping, yang sedang berada di Italia untuk kunjungan kenegaraan, memerintahkan agar semua upaya dijalankan guna merawat para korban luka serta "dengan sungguh-sungguh menjaga stabilitas sosial", kata televisi negara.
Pihak berwenang harus meningkatkan upaya mencegah kecelakaan seperti itu terjadi lagi dan menemukan penyebab ledakan sesegera mungkin, tambah Xi.
Baca Juga: Guru Dipecat karena Dukung Prabowo, BPN: Mereka Korban Janji Palsu Jokowi!
Badan perlindungan lingkungan Provinsi Jiangsu mengatakan dalam pernyataan pada Kamis malam bahwa pusat pemantau lingkungan di wilayah tersebut tidak menemukan persentase kandungan bahan kimia tak normal pada toluena, xilena atau benzena.
Pihak berwenang Jiangsu akan melakukan pemeriksaan ke pabrik-pabrik dan gudang kimia, menurut pengumuman darurat yang dikeluarkan oleh media resmi pada Jumat.
Menurut pengumuman itu, yang dimuat di laman berita Partai Komunis di Provinsi Jiangsu, pemerintah akan menutup perusahaan-perusahaan kimia yang diketahui tidak mematuhi peraturan soal bahan kimia berbahaya.
Kemarahan masyarakat soal standar keamanan telah meningkat di China karena banyak insiden terjadi di industri tersebut, dari kecelakaan tambang hingga kebakaran pabrik.
Pada 2015, 165 tewas dalam serangkaian ledakan gudang kimia di Tianjin, kota di wilayah utara.
Pada November tahun lalu, sejumlah ledakan terjadi saat pengiriman gas yang mudah meledak berlangsung di sebuah pabrik kimia. Insiden itu menewaskan 23 orang.