Mengeluh Pengap, Romahurmuziy Minta KPK Perbaiki Ventilitasi di Rutan

Jum'at, 22 Maret 2019 | 13:22 WIB
Mengeluh Pengap, Romahurmuziy Minta KPK Perbaiki Ventilitasi di Rutan
Anggota DPR Fraksi PPP Nonaktif Romahurmuziy berjalan saat akan menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/3). ANTARA FOTO/Reno Esnir
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Ketua Umum PPP Rohumamurmuziy atau Rommy mengkritik soal fasilitas di rumah tahanan cabang k-4 milik KPK. Sebab sejak ditahan sebagai tersangka, Rommy menilai sistem sirkulasi udara di rutan KPK tak bagus untuk para tahanan.

Lantaran dinilai memiliki anggaran yang cukup besar, Rommy meminta agar pimpinan KPK memperbaiki fasilitas sel tahanan agar para tersangka tak lagi merasa pengap selama berada di rutan.

"Saya cuma mau pesan saja karena KPK masih banyak anggaran. Kan KPK serapan anggarannya rendah ya paling tidak ventilasi itu ditambah supaya ruangan (sel tahanan) itu tidak sangat pengap," kata Rommy di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

Lebih lanjut, Rommy pun mengaku khawatir kesehatan para tahanan KPK lantaran sistem sirkulasi di dalam rutan itu kurang baik.

Baca Juga: Tarung 3 Game, Fajar / Rian Bawa Indonesia Unggul Sementara Atas Singapura

"Saya khawatir beberapa kawan (tahanan KPK) agak tidak ini ya dengan itu kurang memenuhi aspek (rutan KPK)," tutup Rommy.

Hari ini, Rommy diperiksa KPK terkait statusnya sebagai tersangka kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).

Selain Rommy, KPK turut menetapkan Kakanwil Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin sebagai tersangka dalam kasus yang sama.

Kasus ini terungkap setelah KPK menangkap Rommy dan dua tersangka lain dalam operasi tangkap tangan di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Dalam OTT itu, KPK menyita uang sebesar Rp 156 juta. Uang suap tersebut diterima Rommy dari Muafaq dan Haris untuk memuluskan jabatan mereka di kantor wilayah kementerian Agama, Jawa Timur.

Baca Juga: Pemprov DKI Bantah soal Serapan Investasi OK OCE Sandiaga Rp 359 Miliar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI