Sempat Berduet, Jokowi Tak Lupa Jasa Ahok di Proyek MRT

Kamis, 21 Maret 2019 | 22:12 WIB
Sempat Berduet, Jokowi Tak Lupa Jasa Ahok di Proyek MRT
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) saat mengajak pendukungnya untuk datang ke TPS. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah rekan politiknya yang turut berjasa dalam pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT). Pasalnya, Jokowi sempat berduet dengan Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

"Negara besar sebesar Indonesia ini masa baru punya MRT sekarang? Itu pun, putusan politiknya kita putuskan saat saya jadi gubernur saat itu, dengan Pak Ahok," ujar Jokowi saat berpidato dalam deklarasi 10.000 pengusaha untuk Jokowi-Ma'ruf di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019) malam.

Jokowi menyebut sudah 30 tahun silam MRT diajukan, namun tidak diputuskan oleh gubernur sebelumnya dengan alasan tidak memberikan keuntungan. "Yang namanya MRT kenapa sampai 30 tahun tidak diputuskan? Karena yang dipikirkan gubernur hanya untung rugi," katanya. 

Sebelum memutuskan soal pembangunan MRT di Jakarta, dirinya sudah mencari tahu hingga ke seluruh dunia, bahwa transportasi massal pasti rugi terlebih dahulu. Jokowi pun mengaku saat memutuskan pembangunan MRT tak memikirkan untung dan rugi.

Baca Juga: Anies Terima Banyak Keluhan Masyarakat Selama Uji Coba MRT

"Saya muter di seluruh dunia, namanya transportasi massal ya rugi. Setahun harus subsidi begini, rugi begini. Kalau hitungan hanya untung dan rugi untuk pengusaha, benar itu. Tapi kalau untuk negara, hitungannya mestinya bukan untung dan rugi. Bukan profit dan tidak profit. Sehingga yang kita putuskan saat itu adalah keputusan politik," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyinggung kerugian negara akibat kemacetan di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) sekitar Rp 65 triliun dari hitungan Bappenas. Sedangkan per tahun kerugian negara akibat kemacetan sekitar Rp 100 triliun.

"Sekarang ini hitungan Bappenas rugi Rp 65 triliun karena kemacetan. Sekarang sudah Rp 100 triliun gara-gara macet. Apa harus diterus-teruskan? Lebih baik dipakai bangun MRT, betul? LRT, betul? Itu yang namanya keputusan politik, sehingga secara makro negara kita tetap untung gede," ucap dia.

Karena itu, Jokowi meminta para pendukungnya untuk mencoba menjajal MRT hingga tanggal 24 Maret 2019.

"Ini saya harapkan yang hadir di sini mulai besok pagi coba MRT. Saya tahu ada yang sudah, tapi banyak yang belum," tandasnya.

Baca Juga: Jokowi: Bapak Ibu Mau Milih Calon yang Didukung Organisasi-organisasi Itu?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI