Surah Al Baqarah Dibacakan di DPR Selandia Baru, PM Ardern: Assalamualaikum

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 21 Maret 2019 | 17:29 WIB
Surah Al Baqarah Dibacakan di DPR Selandia Baru, PM Ardern: Assalamualaikum
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.(AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Parlemen Selandia Baru menunjukkan rasa duka mendalam, dan sikap mereka yang mendukung korban teror penembakan massal di dua masjid Christchurch.

Salah satu sikap dukungan itu adalah, sidang parlemen Selandia Baru yang digelar pada hari Selasa (19/3) pekan ini, dibuka dengan pelantunan ayat suci Alquran.

Saat hendak membuka sidang, Ketua DPR Selandia Baru Trevor Mallard membawa delegasi antaragama ke dalam ruang paripurna.

Ia lantas mempersilakan Imam Nizam Ul Haq Thanvi membacakan doa dalam bahasa Arab. Sementara penerhemah doa itu ke dalam bahasa Inggris dilakukan Imam Tahir Nawaz.

Baca Juga: Satria, Santri Abal-abal yang Doyan Mengutil di Masjid dan Ponpes

Saat membacakan doa itu, Imam Nizam membacakan surah Al Baqarah ayat 153-156. Surah tersebut, seperti diberitakan Independent.co.uk, Kamis (21/3/2019), menekankan kesabaran, keberserahan diri terhadap Tuhan, dan keadilan pada hari penghakiman.

Momen itu bersejarah, karena kali pertama Alquran dibacakan dalam parlemen Selandia Baru.

Sementara Perdana Menteri Jacinda Ardern yang mengikuti sidang itu, membuka pidatonya dengan mengucapkan salam memakai bahasa Arab: Assalamualaikum.

“Assalaimualaikum. Kita semua orang Selandia Baru. Korban teror keji itu adalah kita. Seluruh orang berduka,” tuturnya.

"Kami tidak bisa merasakan sedalam apa kesedihan keluarga korban. Tapi yakinlah, kami ada bersama kalian untuk melewati hari-hari menyedihkan,” katanya.

Baca Juga: Bocah 7 Tahun Tewas Tersengat Listrik saat Main Ponsel Sambil Isi Daya

Tak hanya itu, PM Ardern dengan suara meninggi, bersumpah tak mau menyebut nama pelaku teror terhadap dua masjid di Christchurch saking bencinya.

“Dia teroris. Dia kriminal. Dia ekstremis. Aku tak bakal menyebut nama orang itu sampai kapan pun.”

Untuk diketahui, pemuda Australia bernama Brenton Tarrant menjadi pelaku teror tersebut. Sedikitnya 50 orang jemaah salat Jumat di dua masjid tewas diberondong peluru olehnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI