"Hidup kami benar-benar telah berubah," kata Salwa setelah kehilangan suaminya dan "anak yang paling luar biasa" di Rumah Sakit Christchurch, tempat putranya yang lain, Zaid (13), mulai pulih dari dua luka tembak.
Ketika ditanya mengenai teroris supremasi kulit putih yang melakukan pembantaian tersebut, Salwa menjawab, "Tuhan akan menghukum dia."