4 Anak Kecil Jadi Tumbal Kekejian Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 21 Maret 2019 | 09:38 WIB
4 Anak Kecil Jadi Tumbal Kekejian Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru
Bunga-bunga yang diletakkan warga Christchurch, Selandia Baru, di depan Masjid Al Noor yang menjadi lokasi penembakan massal pada Jumat (15/3/2019). [Marty Melville/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ia dikenang di masyarakat kami sebagai anak kecil yang berasal bukan dari apa-apa selain perwujudan belas kasih, kedamaian dan cinta Tuhan, " kata mereka.

"Mengetahui bahwa Selandia Baru dan seluruh dunia berdiri di belakang anak lelaki kami, kembali meyakinkan kami bahwa kekerasan dan rasisme tidak diterima di dunia kami," kata mereka.

Kata-kata kakaknya di Facebook masih berkumandang.

"Merindukanmu saudaraku tercinta," katanya.

Baca Juga: Dituduh Jadi Pelakor, Caleg PKPI Dilaporkan ke Polisi

Rabu (20/3) malam, warga Christchurch membentuk pagar betis mengelilingi jemaah salat Magrib di depan Masjid Al Noor. [Anthony Wallace/AFP]
Rabu (20/3) malam, warga Christchurch membentuk pagar betis mengelilingi jemaah salat Magrib di depan Masjid Al Noor. [Anthony Wallace/AFP]

Abdullah Dirie

Abdullah (4), yang paling muda di keluarganya, bersama empat saudaranya di dalam masjid yang semuanya selamat dari serangan teroris.

Keluarganya telah menyelamatkan diri dari Somalia, yang dicabik perang, pada pertengahan 1990-an sebagai pengungsi dan menetap di Selandia Baru.

Pamanya, Abdulrahman Hashi, seorang tokoh agama di satu masjid di Kota Minnepolis, AS, mengatakan kepada New Zealand Herald bahwa serangan teror adalah masalah ekstremisme.

"Sebagian orang mengira orang Muslim di negeri mereka adalah bagian dari itu, tapi ini adalah orang yang tak bersalah," katanya.

Baca Juga: Nasib Pilu Siswi SMP di Kapuas Usai 6 Hari Kabur Bareng Pacar

Sayyad Milne

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI