Sekap Pegawai, Perampok Berjaket Hijau Gasak Rp 900 Juta di Money Changer

Rabu, 20 Maret 2019 | 14:22 WIB
Sekap Pegawai, Perampok Berjaket Hijau Gasak Rp 900 Juta di Money Changer
Money Charger di Bali yang menjadi sasaran perampokan. (Beritabali.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah gerai pertukaran uang atau money changer bernama BMC PT. Bali Maspin Tjinra di Jalan Pratama Nomor. 36, XY, Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Bali Selasa (19/3/2019) dini hari menjadi sasaran kawanan perampok yang berpakaian jaket warna hijau.

Para pelaku menggasak isi brankas yang berisi uang tunai diduga sebesar Rp 900 juta serta valas asing senilai 5.600 dolar Amerika Serikat setelah menganiaya tiga karyawan money changer. Para perampok yang diduga berjumlah 5 orang ini mengikat dan melakban para korban dan disekap di sebuah ruangan.

Terkait kasus ini, Kapolresta Denpasar Kombespol Ruddi Setiawan mengaku masih melakukan penyelidikan secara mendalam lewat pemeriksaan saksi dan rekaman kamera pengawas atau CCTV yang terpaksa di lokasi perampokan.

"Ya nanti saja. Kami masih menyelidiki kasus ini dulu. Kami masih memeriksa saksi saksi dan rekaman CCTV sebagai bukti petunjuk,” kata Ruddi seperti dikutip Beritabali.com--jaringan Suara.com, Rabu (20/3/2019).

Baca Juga: Wiranto: Penyebar Hoaks Soal Pemilu Sama Seperti Terorisme

Di hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi perampokan, polisi menemukan lakban warna hitam yang dipakai untuk menyumpal mulut korban, tali tambang warna hijau untuk mengikat korban dan satu buah magazen SS1 berisi 1 peluru diduga milik perampok. Selain mengenakan jaket berwarna hijau, ciri-ciri lain dari perampok ini mengenakan jaket warna hijau, celana panjang jeans, memakai topeng, membawa pisau dan linggis.

Diinformasikan, kawanan perampok masuk dari pintu belakang dan melumpuhkan karyawan dengan cara memukul dan menodongkan pisau.  Dua karyawan yang diduga dianiaya dan disekap itu adalah, Mohammad Sandriadi (20), Gedi Kurniawan dan Abdul Karim.

Aksi perampokan itu diduga berawal saat Sandriadi sedang duduk di belakang sebelah pintu sedang main handphone. Tiba tiba, datang beberapa orang tak dikenal masuk lewat pintu belakang dengan cara mendorong pintu.

“Perampok masuk lalu memukul saksi Mohammad Sandriadi di bagian muka satu kali dan dua perampok lainnya menyerang saksi Gedi Kurniawan dan Abdul Karim,” terang sumber Beritabali.com itu.

Selanjutnya, kawanan rampok mengikat karyawan dengan menggunakan tali dan lakban. Agar tidak kabur, karyawan dimasukkan ke dalam kamar belakang. Para korban baru bisa menyelamatkan diri setelah para pelaku sudah kabur dengan menggondol uang hasil rampokan di money changer tersebut.

Baca Juga: Buka Lowongan Pekerjaan Programer, Ubisoft Bakal Garap Game Baru?

“Para karyawan ini berhasil meloloskan diri ikatan dan kemudian melaporkan ke Polsek Kuta Selatan,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI