Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan ada sebanyak 593.812 jumlah personel gabungan dari unsur TNI-Polri yang akan dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu yang digelar pada 17 April 2019 mendatang.
Wiranto pun meminta agar seluruh aparat keamanan bisa bertanggung jawab penuh untuk mewujudkan Pemilu yang aman dan damai.
"Ini jumlah besar sekali. Tapi bukan soal cost tapi tanggung jawab kita untuk mengamankan pemilu betul-betul aman, dan semua sudah tergelar dengan berbagai petunjuk dan instruksi dari pimpinan untuk siapa berbuat apa hari ini," ujar Wiranto usai rapat koordinasi pengamanan kampanye terbuka di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2019).
Wiranto juga mengaku sudah melakukan pemeriksaan tingkat rawan kerusuhan selama masa Pemilu ke berbagai daerah. Nantinya, ratusan ribu personel tersebut akan disebar keseluruh wilayah di Indonesia.
Baca Juga: Korban Longsor Makam Raja Imogiri Diduga Tertimbun dalam Rumah
Pengamanan tersebut akan berlangsung selama masa kampanye terbuka, hari pencoblosan, penghitungan suara, hingga pasca-pemilu.
"Hasil pengecekan terakhir ke seluruh wilayah, Aparat kemanan sudah siap untuk mengamankan pemilu. Kami sudah menginstruksikan agar setiap daerah segera mengenali, menemukan dan mengatasi masalah itu," jelas Wiranto.
Rapat koordinasi pengamanan pemilu ini juga dilakukan melalui video telekonferensi. Rapat tersebut dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan Wakil Ketua BIN, Letjen TNI Teddy Lhaksamana Widya Kusuma.