Suara.com - Dampak Banjir Bandang Sentani yang terjadi pada akhir pekan lalu, masih dirasakan 742 warga Kampung Adat Yoboi di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.
Mereka terpaksa mengungsi karena kampungnya terrendam akibat kenaikan muka air Danau Sentani pada Selasa (19/3/2019). Warga Yoboi mengungsi ke Kampung Kehiran yang juga terletak di Distrik Sentani.
Kepala Kampung Adat Yoboi Zefanya Wally mengatakan tinggi muka air Danau Sentani terus naik sejak banjir bandang menerjang Kabupaten Jayapura.
Hal tersebut terjadi karena hujan terus mengguyur Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura, pada Minggu hingga Selasa, hingga berdampak pada tinggi muka air Danau Sentani yang naik semakin cepat.
"Air naik semakin cepat. Dalam dua hari saja, air sudah naik dari setinggi betis menjadi setinggi dada orang dewasa. Kami terpaksa meninggalkan kampung kami, mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Wally seperti dilansir Jubi.co.id - jaringan Suara.com, Rabu (20/3/2019).
Baca Juga: DJI Rilis Adaptor Mikrofon Kamera Osmo Pocket
Wally menjelaskan 742 jiwa warga yang mengungsi terdiri dari 123 keluarga yang menempati 62 unit rumah di Kampung Yoboi.
Tokoh masyarakat Kampung Yoboi Alberth Tokoro mengatakan telah mengantisipasi kenaikan muka air Danau Sentani sejak Minggu (17/3/2019) lalu.
"Pada hari kedua pasca banjir bandang (Senin-Red), barang-barang itu sudah kami ungsikan ke rumah kerabat di Kampung Kehiran. Sebagian warga Yoboi sudah mengungsi sejak Senin. Saya hanya (datang ke Yoboi untuk) memastikan rumah kami dalam kondisi kokoh berdiri, walaupun setengah tinggi bangunannya terendam air," katanya.
Untuk diketahui banjir bandang yang terjadi pada akhir pekan lalu melanda Kabupaten Jayapura dan mengakibatkan puluhan warga tewas serta puluhan lainnya hilang. Hingga saat ini, ribuan warga masih berada di pengungsian.
Baca Juga: Korupsi Jerat Partai Bersimbol Islam, Rhoma Irama: Ini Menyakitkan!