Berkuasa Hampir 30 Tahun, Presiden Kazakhstan Mengundurkan Diri

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 20 Maret 2019 | 09:57 WIB
Berkuasa Hampir 30 Tahun, Presiden Kazakhstan Mengundurkan Diri
Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev mengundurkan diri. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev pada Selasa (19/3/2019) mengumumkan pengunduran diri, dan mengatakan, "Saya telah memutuskan untuk mundur dari jabatan presiden."

Presiden yang berusia 70 tahun tersebut, telah memerintah Kazakhstan sejak kemerdekaan negeri itu pada 1991.

Ia mengucapkan terima kasih kepada rakyat karena telah memberi kesempatan kepadanya untuk menjadi presiden pertama Kazakhstan Merdeka. Ia mengenang kesulitan yang dialami negeri itu setelah ambruknya bekas Uni Sovyet.

"Itu adalah cobaan. Kita melaluinya, dan secara aktif mulai membangun Kazakhstan menuju pembangunan," ujar Nazarbayev, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu, Rabu (20/3/2019).

Baca Juga: Mendadak 'Amnesia', Nyanyian Nusron Wahid Dipotong Karni Ilyas

Nazarbayev mengatakan, ia yakin bahwa generasi muda akan "mempertahankan negeri ini dan memperkuatnya, dan mereka akan memanfaatkan semua upaya serta pengetahuan mereka bagi kemakmuran negeri ini".

Pidatonya disiarkan oleh semua saluran stasiun televisi nasional Kazakhstan.

Sampai pemilihan pengganti Nazarbayev tahun depan, Kassym-Zhomart Tokayev --pemimpin Senat Kazakhstan-- akan melaksanakan tugas presiden.

"Kelanjutan kekuasaan di Kazakhsan diatur oleh undang-undang dasar. Dalam kasus terputusnya masa jabatan presiden di tengah jalan, wewenangnya dialihkan kepada Ketua Senat. Lalu, akan dilakukan pemilihan presiden baru," kata Nazarbayev.

Ia mengingatkan bahwa Tokayev, yang lulus dari Moscow Institute of International Relations, memiliki gelar doktor dan fasih berbahasa Inggris serta China.

Baca Juga: Siang Temani Jokowi, Malamnya Anies Sambangi Keluarga Prabowo Subianto

Tokayev sebelumnya pernah menjadi menteri luar negeri, wakil perdana menteri dan perdana menteri, dan wakil sekretaris jenderal PBB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI