LPA Generasi: Ujian Nasional untuk Siswa Tak Perlu Dipaksakan Ada

Reza Gunadha | Novian Ardiansyah
LPA Generasi: Ujian Nasional untuk Siswa Tak Perlu Dipaksakan Ada
ILUSTRASI - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (dok FSGI)

Jika jelas-jelas tidak memberikan hasil yang signifikan, mengapa harus tetap memaksakan UN.

Suara.com - Lembaga Perlindungan Anak Generasi menilai, ujian nasional bukan parameter untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam dunia pendidikan. Sebaliknya, UN justru hanya mencerminkan nilai dari beberapa mata pelajaran saja.

Polemik mengenai perlu atau tidaknya UN kembali mengemuka setelah Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno berjanji menghapus sistem tersebut kalau memenangkan Pilpres 2019.

"Tak perlu dipaksakan harus ada UN. Sebab, UN juga hanya untuk menilai sejumlah mata pelajaran dan memberikan ruang bagi anak-anak berkecerdasan berintelijensia. Sedang anak didik berkecerdasan lain seperti kinestetik, seni, dan bahasa, dalam posisi tidak diuntungkan,” kata Ketua LPA Generasi Ena Nurjanah, Selasa (19/3/2019).

Menurutnya, tolok ukur keberhasilan pendidikan sebenarnya ditentukan saat proses belajar mengajar selama bersekolah.

Baca Juga: Murid Tidak Wajib Ikut TKA yang Jadi Pengganti UN, Tapi Berisiko Sulit Seleksi Kampus Negeri Jalur Prestasi

"Bertahun tahun mengadakan UN, tapi hasilnya Indonesia tetap tertinggal dari negara-negara lain. Jadi, sudah saatnya UN dikritisi secara total. Jika jelas-jelas tidak memberikan hasil yang signifikan, mengapa harus tetap memaksakan UN.”