Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku setuju dengan kenginan Presiden Joko Widodo yang meminta Pemprov DKI mengelola integrasi transportasi di Jabodetabek. Namun demikian, untuk membangun proyek tersebut, Pemprov DKI membutuhkan dana sebesar Rp 571 triliun.
Anies anggaran ratusan triliun yang diajukan Pemprov itu untuk proses pembangunan dalam jangka waktu 10 tahun.
"Pembangunan sistem transportasi, pembangunan air bersih, surrey system, itu akan dikebut dalam 10 tahun. Proposal yang dibawa (Pemprov DKI) Jakarta disetujui. Bahwa diperlukan anggaran sebesar 571 Triliun. Lalu itu nanti akan dicarikan pendanaannya," kata Anies seusai menemani Jokowi menjajal MRT di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).
Dana tersebut dijelaskan Anies akan digunakan untuk membangun sarana transportasi umum di Jabodetabek yang lebih luas dan terjangkau seperti membangun kembali jalur MRT di berbagai titik.
Baca Juga: Kominfo: Facebook dan Instagram Penuh Konten Radikalisme serta Terorisme
"Sekarang (MRT) baru 13 Kilometer. Harus dijadikan 231 KM. LRT baru 6 KM," papar Anies.
Sebelumnya, dalam rapat terbatas di Istana, Selasa (19/3/2019) Jokowi menekankan pentingnya pengintegrasian antara sistem transportasi perkotaan dengan tata ruang yang penting dan kesinambungan, ketersambungan antar moda baik Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) Transjakarta, kereta commuter line dan angkutan moda transportasi lainnya.