MUI: Mengapa Orang Australia Bunuh Umat Islam yang Sedang Salat?

Selasa, 19 Maret 2019 | 11:38 WIB
MUI: Mengapa Orang Australia Bunuh Umat Islam yang Sedang Salat?
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Muhyiddin Junaidi. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis Ulama Indonesia atau MUI Pusat mempertanyakan peran dari Brenton Tarrant (28), warga Australia pelaku penembakan orang salat di dua Masjid di Christchurch, Selandia Baru. MUI dijadwalkan akan bertemu Duta Besar Australia siang hari ini untuk mempertanyakan hal tersebut.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Muhyiddin Junaidi mengatakan, Dubws Australia akan memberikan penjelasan terkait peristiwa penembakan kepada umat Islam yang tengah melangsungkan ibadah pada Jumat (15/3/2019) lalu.

"Mudah-mudahan nanti pertemuan dengan pimpinan MUI akan ada beberapa penjelasan yang lebih detail. Mengapa justru orang Australia yang membunuh umat Islam sedang salat di Selandia Baru, kenapa bukan orang Selandia Baru itu permasalahan. Apakah di Australia sebagai the breeding ground for terorist? Selandia Baru tidak seperti itu," ujar Muhyiddin di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (19/3/2019).

MUI juga dijadwalkan akan bertemu Duber Selandia Baru. Namun hal itu batal lantaran Dubes Selandia Baru tidak bisa hadir dan diwakilkan oleh Sekretaris Pertama dari Kedubes Selandira Baru.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Utama Penembakan di Utrecht Belanda

"Duta Besar Australia akan tiba setengah jam lagi, satu jam lagi, Insya Allah. Beliau memang minta waktu kepada MUI untuk menjelaskan kasus yang terjadi di Selandia Baru. Kita sangat berterima kasih beliau mau datang bahkan Duta Besar New Zealand juga mau datang tapi karena ada sesuatu hal jadi ditunda," kata Muhyiddin.

Insiden penembakan masjid di Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019) kemarin menjadi hari yang kelam bagi warga negara itu. Akibat kejadian itu, puluhan orang tewas dan lainnya mengalami luka-luka di dua masjid di Kota Christchurch.

Aksi yang disebut Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sebagai “serangan teroris yang direncanakan dengan baik” itu mengakibatkan sedikitnya 49 korban meninggal dunia dan 20 orang lainnya luka-luka.

Serangan tersebut mendapat kecaman dari para pemimpin dunia, tak terkecuali Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan duka mendalam kepada para korban yang jatuh dalam aksi teror tersebut, termasuk diantaranya dua WNI yang terkena tembakan saat sedang beribadah di Masjid Linwood, salah satu target serangan selain Masjid Al-Noor.

Baca Juga: Terungkap, Ini Cara Pelaku Penembakan Masjid Selandia Baru Dapatkan Senjata

Kedua WNI yang merupakan ayah dan anak, segera dilarikan ke Christchurch Public Hospital dan hingga kini masih mendapat perawatan intensif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI