Suara.com - Apel kebangsaan yang digelar oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di kawasan Simpang Lima Semarang menjadi sorotan warganet di media sosial. Warganet geram karena apel tersebut menggunakan dana APBD sebesar Rp 18 miliar.
Seorang warganet Eko Widodo melalui akun twitternya @EkowBoy membandingkan apel tersebut dengan bantuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menggunakan dana APBD Rp 60 miliar untuk membantu korban gempa serta tsunami di Palu dan Donggala.
"Anies, 60 M APBD untuk Tsunami Palu, Ganjar 18 M APBD untuk Hura-hura," tulis @EkowBoy seperti dikutip Suara.com, Selasa (19/3/2019).
Eko menambahkan keduanya sama-sama menggunakan uang rakyat tetapi digunakan untuk dua kepentingan yang berbeda.
Baca Juga: Ibunda Tercinta Wafat, UAS Curhat di Instagram: Kita Pun Akan ke Sana Jua
"Sama-sama menggunakan uang rakyat tapi beda keberpihakan, terima kasih Pak @aniesbaswedan kami bangga!" tambahnya.
Unggahan Eko mendapatkan beragam respon dari warganet lainnya, baik yang pro maupun yang kontra.
"Padahal di Jateng masih banyak yang bisa dilakukan dan pastinya akan sangat berharga buat rakyat Jateng dengan uang 18 M, lah ini cuma buat ngundang satu grup musik aja bisa hbs 18 Miliar ga masuk akal," kata @JokoEsti.
Ada pula yang berasumsi banyak warga Jawa Tengah yang menyesali gagasan Gubernur Ganjar Pranowo menggelar acara tersebut.
"Ane yakin warga jateng yg memilih ganjar nyesal seumur hidup. Uang rakyat digunakan hura-hura padahal Jateng lumbung kemiskinan paling banyak di indonesia. Semoga pilpres nanti pilih prabowo biar di usut kasus APBD yg di gunakan Ganjar," tulis @mahdihasni5.
Baca Juga: Doa Ratna Sarumpaet Hadapi Sidang Putusan Sela
Seperti diketahui, Gelaran Apel Kebangsaan pada Minggu (17/3/2019) disebut menghabiskan dana APBD Provinsi Jawa Tengah hingga Rp 18 miliar, Gubernur Ganjar mengklaim acara tersebut bertujuan menumbuhkan toleransi di tengah hiruk pikuk politik.