Alasan DPRD Belum Restui Ajuan Subsidi Tarif MRT dan LRT di Jakarta

Selasa, 19 Maret 2019 | 07:59 WIB
Alasan DPRD Belum Restui Ajuan Subsidi Tarif MRT dan LRT di Jakarta
Suasana rapat pembahasan tarif LRT dan MRT di Jakarta, Senin (18/3/2019). (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat pembahasan tarif dua moda transportasi baru di Jakarta antara PT LRT, PT MRT, dan Komisi C DPRD DKI Jakarta belum juga menemui kata sepakat. Anggota dewan masih belum menemukan rincian dari perhitungan tarif dan subsidi LRT dan MRT Jakarta.

Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Santoso mengatakan, dewan belum bisa menyetujui ajuan dari PT LRT dan MRT karena subsidi yang diajukan terlalu besar dari prediksi di awal tahun anggaran yang sudah disiapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD 2018.

"Ya belum. Makanya kita minta supaya mereka menyampaikan perhitungannya. LRT juga dulu ngomongnya cuma Rp 15 ribu kok. Jadi rakyat paling nanti kalau dikenakan Rp 5 ribu subsidinya Rp10 ribu. Sekarang harganya Rp 41 ribu. Rakyat Rp 6 ribu subsidinya Rp 35 ribu, coba kira-kira gimana," kata Santoso kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2019).

Sedangkan untuk MRT, subsidi tarif yang diajukan ke DPRD DKI adalah Rp 21 ribu. Tarif yang dikenakan ke masyarakat rata-rata Rp 10 ribu.

Baca Juga: Geng Motor Sangar Selandia Baru Ini Kecam Aksi Teror Masjid di Christchurch

Santoso mengatakan, pembahasan mengenai taric MRT dan LRT ini akan segera rampung dalam minggu ini sebelum peresmian oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2019 mendatang. Namun jika belum juga selesai, peresmian tetap dijalankan tanpa merilis harga tarif.

"Saya kira bisa minggu ini juga. karena peresmiannya kan bentar lagi, jadi nanti saya kira akan ada opsi ya tetap saja misalnya kalau belum disepakati, peresmian tetep jalan, apalagi sekarang kan ada uji coba ya. tetep jalan sambil menunggu itu," jelasnya.

Selanjutnya DPRD DKI meminta rincian yang lebih rinci terkait penentuan tarif dan pengajuan subsidi yang diminta oleh PT LRT dan PT MRT. Pembahasan ini akan dilanjutkan ke rapat selanjutnya pada Selasa (19/3/2019) besok.

Dalam rapat tersebut pihak MRT dan LRT juga menyampaikan target penumpang mereka perharinya, untuk tahun pertama MRT menargetkan 65 ribu penumpang per hari sementara LRT menargetkan 14 ribu penumpang per hari.

Baca Juga: Terbukti Korupsi, 2 Mantan Petinggi Pertamina Divonis 8 Tahun Penjara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI