Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily mengklaim secarik kertas yang dibawa Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat debat ketiga hanya berisi soal pertanyaan. Ace menepis tudingan kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang menyebut Ma'ruf Amin membawa contekan saat berdebat dengan Sandiaga Uno.
Ace menuturkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun tidak tidak melarang kandidat untuk membawa alat tulis kerja (ATK). Ace lantas mempersoalkan Sandiaga Uno yang justru menurutnya menggunakan gadget saat debat ketiga, Minggu (17/3) semalam.
"Kalau secarik kertas sih bahannya sangat-sangat terbatas. Yang lebih parah ya pakai gadget lah yang dapat memuat data lebih banyak lagi," tutur Ace kepada wartawan, Senin (18/3/2019).
Lebih lanjut, Ace menilai yang terpenting bukanlah secarik kertas yang dibawa Ma'ruf Amin saat melontarkan pertanyaan kepada Sandiaga Uno di debat ketiga. Melainkan, sejauhmana pertanyaan yang disampaikan Ma'ruf Amin tersebut mampu dijawab oleh Sandiaga Uno.
Baca Juga: Pemerintah Fokus pada Upaya Penataan Ulang Alokasi Sumber Daya Hutan
"Jawaban Pak Sandi terlihat muter-muter tak karuan. Tidak menyentuh pada substansi yang dipertanyakan. Artinya memang Pak Sandi tidak memiliki kemampuan untuk menjawab instrumen monitoring dana transfer pendidikan ke daerah," ungkapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean mengkritik penampilan Maruf Amin yang membawa secarik kertas saat menjalani debat ketiga cawapres. Ferdinand menilai Ma'ruf Amin tidak paham masalah bangsa hingga harus menggunakan contekan.
"Waduhhhh...!! Sekedar bertanya saja harus dititip oleh pihak lain dengan membaca..! Sudahlah, tak pantas..!!," tulis Ferdinand dalam akun Twitter pribadinya @Ferdinand_Hutahaean pada Minggu (17/3/2019).
"Aduhhh..! Pak..! Itu Bang Sandi lagi ngomong, didengerin pak, jangan fokus ke contekan..!!," sambungnya.
Ferdinand pun merasa malu dengan apa yang dilakukan Maruf Amin selama debat. Pasalnya, menurut Ferdinand, Maruf Amin hanya sibuk melihat catatan yang dibawanya.
Baca Juga: Anak Bunuh Ibu Kandung karena Dengar Bisikan Wanita Gaib
"Malu ahh kalau bangsa punya Wakil Presiden seperti itu..!! Kita butuh yang bisa kerja, paham masalah dan bukan yang disuruh ngebacain titipan keprekan..!!," ujarnya.