Sandiaga Janji Hapus Ujian Nasional, BPN: UN Cuma Jadi Beban

Senin, 18 Maret 2019 | 14:27 WIB
Sandiaga Janji Hapus Ujian Nasional, BPN: UN Cuma Jadi Beban
cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno di debat ketiga Pilpres 2019. (Suara.com/Arief Hermawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Prabowo - Sandiaga, Moh Nizar Zahro mendukung wacana Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno yang akan menghapus Ujian Nasional (UN). Pasalnya Nizar menilai selama ini UN tidak banyak membantu para siswa untuk mencapai masa depannya.

Nizar mengatakan bahwa sistem UN yang diterapkan pemerintah saat ini malah menjadi beban bagi para pelajar. Pasalnya, kelulusan seorang pelajar ditentukan hanya dalam tiga hari. Padahal seorang pelajar itu telah menjalankan belajar di sekolah selama tiga tahun.

"UN selama ini hanya menjadi beban bagi anak-anak didik. Belajar bertahun-tahun tapi faktor utama kelulusan ditentukan oleh hasil UN," kata Nizar saat dihubungi wartawan, Senin (18/3/2019).

"Tidak aneh jika sekolah menjelang kelulusan berubah menjadi bimbel. Anak difokuskan untuk pendalaman materi dan melakukan berkali-kali try out," sambungnya.

Baca Juga: Catat! Sandiaga Janji Hapus Ujian Nasional Jika Menang Pilpres 2019

Nizar juga menambahkan kalau UN itu ternyata tidak berdampak positif saat pelajar lulusan SMA yang ingin melanjutkan perguruan tinggi. Pasalnya, para pelajar tersebut tetap harus menjalani ujian masuk perguruan tinggi.

"Ironisnya, UN yang sudah menyusahkan anak didik ternyata belum diterima oleh perguruan tinggi sebagai dasar penerimaan mahasiswa baru," ujarnya.

"Melihat dampak UN tidak signifikan terhadap masa depan anak didik, maka pantas jika UN dihapus," sambungnya.

Nizar kemudian memaparkan sistem yang bisa diterapkan kepada para pelajar jikalau sistem UN dihapuskan. Katanya, sekolah bisa melakukan pembimbingan terhadap pelajar untuk memahami bakat-bakatnya. Saat bersamaan, pihak sekolah bisa menjadi jembatan antara pelajar dengan pihak yang menjadi minat dari pelajar tersebut.

"Komunikasi dijalin sedini mungkin agar jika masuk sudah ada perkenalan. Anak didik sudah menyiapkan pengetahuan yang diharapkan oleh perguruan tinggi tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Kalau Menang, Sistem Ujian Nasional Akan Dihentikan

"Jika anak didik ingin langsung bekerja atau berwirausaha, maka pihak sekolah bisa menyambungkannya ke pihak terkait agar keinginan anak didik dapat terwujud dengan mudah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI