Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, mengklaim telah mengunjungi 1.500 titik di Indonesia dalam kurun 7 bulan.
Pernyataan tersebut disampaikan Sandiaga Uno dalam debat ke-tiga pemilihan presiden 2019 yang menghadirkan cawapres dari kedua kubu.
"Di 1.500 kunjungan dalam 7 bulan terakhir, kami mendengar keluhan dan harapan. Prabowo-Sandi melihat masa depan cerah jika kita hadirkan solusi," ujar Sandiaga Uno dalam debat di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019).
Sandiaga Uno mengklaim bertemu beragam lapisan masyarakatan yang menginginkan dari harga bahan pokok hingga listrik murah.
"Masyarakat ingin lapangan kerja, ibu ibu emak emak harga bahan pokok terjangkau, pendidikan, biaya listrik yang lebih murah," ucap Sandi.
Namun, ada warganet yang menuding ucapan Sandiaga Uno ini merupakan cipoa alias bohong belaka. Warganet itu melampirkan kalkulasinya melalui Twitter.
"Juga 1.500 tempat dalam 7 bulan/210 hari. Artinya sehari 7 tempat. Bohong lagi kan?" cuit akun @Krisbunda3 pada Minggu (17/3/2019) pada pukul 23.45 waktu setempat.
Cuitan warganet tersebut dibantah oleh Faldo Maldini, salah seorang juru bicara tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Faldo Maldini berkicau membandingkan dengan lawatannya yang bisa mencapai 13 titik di daerah pemilihan dalam 1 hari.
"Gue bisa 13 titik di dapil (daerah pemilihan--RED) dalam sehari kok. Cek aja highlight di profile IG gue #TurunKeDapil yang udah tembus 400 titik. Males turun itu beda sama gak bisa. Hehe," cuit Faldo Maldini melalui akun @FaldoMaldini.