Tolak Saran Kapolri ke Sibolga, Jokowi: Ke Afganistan Saja Saya Berani

Minggu, 17 Maret 2019 | 18:59 WIB
Tolak Saran Kapolri ke Sibolga, Jokowi: Ke Afganistan Saja Saya Berani
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menemu para pengungsi insiden ledakan bom di Kota Sibolga, Sumatera Utara, Minggu (17/3/2019). (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat disarankan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian agar tidak berkunjung ke Kota Sibolga, Sumatera Utara pasca adanya peristiwa ledakan yang dilakukan keluarga terduga teroris, Husein alias Abu Hamzah. Namun, saran dari Tito itu ditolak Jokowi dengan alasan kunjungannya sudah dijadwalkan untuk meresmikan langsug Terminal Penumpang Sibolga.

Menurutnya, saran itu disampaikan Kapolri karena alasan keamanan pasca ledakan bom di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Selasa (12/3/2019).

"Kapolri sampaikan kepada saya, agar tidak usah ke Sibolga karena terkait keamanan. Sama sewaktu saya mau ke Afghanistan juga demikian. Tapi saya tolak. Tidak! Saya harus ke Sibolga, urusan keamanan itu urusan Polri dan TNI," ujar Jokowi saat bertemu dengan tokoh agama di Hotel Wisata Indah, Sibolga, Sumatera Utara, Minggu (17/3/2018).

Jokowi menegaskan, pasca ledakan bom bunuh diri yang dilakukan istri terduga teroris, Abu Hamzah dirinya tetap harus ke Sibolga menemui rakyat. Bahkan, Jokowi mencontohkan saat berkunjug ke Afganistan, saat negara di kawasan Timur Tengah itu masih berkonflik.

Baca Juga: CEK FAKTA: Jenazah Korban Teror Masjid Selandia Baru Diletakkan di Lantai

"Pokoknya saya mau ketemu dengan rakyat saya, masak saya takut? Sedangkan ke Afghanistan saja saya pergi, masa ke Sibolga tidak berani,” ucap dia.

Meski demikian, Jokowi mengaku kaget dengan adanya peristiwa ledakan bom sebelum adanya kunjungan ke Kota Sibolga. Pasalnya kata Jokowi, Sibolga dikenal dengan kota yang aman, damai, sejuk dan memiliki sebutan Kota Berbilang kaum yang merupakan slogan Kota Sibolga.

"Saya betul-betul kaget, karena tidak pernah dalam sejarahnya di Sibolga ini ada kejadian seperti itu. Biasanya kan sering terjadi di Jawa, tetapi kenyataan di Sibolga juga sudah terjadi," tuturnya.

Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengimbau kepada tokoh agama, pemuda dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Artinya, ini harus kita waspadai dan berhati-hati. Untuk itu saya titipkan Sibolga dan Tapanuli Tengah ini kepada bapak-ibu para tokoh agama pemuda dan kita semuanya," tandasnya.

Baca Juga: Tak Hadir di Debat Pilpres Ketiga, Prabowo Pilih Nobar Bareng Masyarakat

Dalam kunjungan kerjanya, juga Jokowi meninjau lokasi ratusan rumah yang rusak parah akibat ledakan bom beberapa hari lalu. Jokowi juga memberikan bantuan senilai Rp 1, 451 miliar untuk perbaikan 161 rumah warga yang rusak akibat ledakan bom bunuh diri tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI