Suara.com - Aksi teroristik penembakan massal di dua masjid Selandia Baru, Jumat (15/3/2019), menyita perhatian warga dunia.
Beragam bentuk aksi simpati dilakukan oleh warga dunia untuk menghormati para korban, dan mengecam pelaku.
Tapi, ada pula orang-orang yang justru menggunakan tragedi kemanusiaan itu untuk menyebar informasi bohong alias hoaks.
Satu hoaks yang marak adalah, foto yang disebut mayat-mayat korban penembakan diletakkan di lantai.
Baca Juga: Tak Hadir di Debat Pilpres Ketiga, Prabowo Pilih Nobar Bareng Masyarakat
Klaim yang diperiksa:
Akun Twitter @pedjoeang_islam mengunggah foto dan tulisan mengenai pembaruan jumlah korban tewas penembakan di masjid Selandia Baru.
Ia mengunggah foto sejumlah mayat yang telah dikafani diletakkan di lantai. Akun itu menyebut jasad-jasad itu sebagai korban penembakan massal.
“Info: Jumlah korban meninggal total 49 orang, 41 orang di masjid An-Nur, 7 orang di masjid Linwood dan 1 meninggal setelah kritis di rumah sakit. Semoga Jama’ah yang wafat dalam peristiwa ini diganjar oleh Alloh dengan sebaik-baiknya ganjaran insyaAllahHusnul Khotimah). Aaamiin,” demikian narasi akun itu untuk keterangan foto.
Hingga kekinian, unggahan itu telah disebar ulang sebanyak 1.100 warganet.
Baca Juga: Capres Prabowo Terharu Disambut Meriah di Pontianak
Fakta:
Foto yang disebar akun tersebut adalah peristiwa di Suriah. Sementara tulisan yang diunggah akun itu adalah narasi untuk membangun premis pelintiran: lokasi kejadian di Suriah dihubung-hubungkan dengan peristiwa di Selandia Baru.
Berdasarkan penelusuran, sumber foto itu adalah milik JM Lopez yang dimiliki oleh AFP Photo.
Dalam sumber aslinya, keterangan foto itu adalah: Para pria mencari kerabat mereka di antara tubuh warga sipil Suriah yang dieksekusi dan dibuang di sungai Quweiq, di halaman Taman Yarmouk, Distrik Bustan al-Qasr, Aleppo, 30 Januari 2013.
Kesimpulan:
Akun tersebut mencatut konten asli dan diberikan konteks informasi yang salah alias hoaks.