Suara.com - Setelah ditinggal Romahurmuziy yang terjerat OTT KPK dalam kasus suap seleksi jabatan Kantor Kemenag Jawa Timur, jabatan pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini dijabat Suharso Monoarfa.
Meski begitu, keinginan untuk memiliki ketua umum definitif partai berlambang kabah mulai didengungkan, salah satunya disuarakan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Tengah yang mengusulkan nama Muhamad Arwani Thomafi menjadi Ketua Umum DPP PPP.
Usulan menggantikan Romahurmuziy kepada Arwani tersebut dinilai sudah sesuai mekanisme yang telah diatur anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
"Figur yang patut mengganti juga sesuai dengan aturan partai, yakni para Waketum, di antaranya ada Arwani (Wakil Ketua Umum DPP PPP)," kata Ketua DPW PPP Jawa Tengah Masruhan Samsurie di Semarang, Minggu (17/3/2019).
Baca Juga: Nikita Mirzani Habiskan Rp 40 Miliar demi Bangun Rumah Impian ?
Meski begitu, ia menyebut jika ada figur lain pengganti ketua umum yang dapat membawa kemaslahatan bagi PPP, maka proses pergantiannya tetap harus ditempuh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, figur pengganti ketua umum yang diusulkan tersebut harus dikonsultasikan ke mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
"Kenapa? karena Rommy bagaimanapun berhasil meletakkan dasar penataan dan penyegaran PPP," ujarnya.
Masruhan menilai pada masa kepemimpinan Rommy terbukti keberhasilan di pilkada serentak yang menempatkan Taj Yasin Maimoen menjadi Wakil Gubernur Jateng, termasuk empat kader PPP yang menjadi kepala daerah.
"Dan jangan lupa untuk meminta arahan ketua Majelis Syariah Kiai Haji Maimoen Zubaer dan kami tetap optimistis PPP secara nasional bisa melampaui 4 persen dan 10 persen untuk target di Jateng," katanya.
Baca Juga: Menanti Debat Sejuk 2 Cawapres Beda Karakter
Sebelumnya, diberitakan, Ketum PPP Romahurmuziy terjaring OTT KPK di Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (15/3/2019). Selain Rommahurmuziy ada beberapa orang lain yang juga ikut ditahan lembaga antirasuah tersebut. (Antara)