Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Posko Tanggap Darurat insiden ledakan bom terduga teroris di Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara pada Minggu (17/3/2019).
Jokowi datang didampingi Ibu Negara, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, Kepala Staf Presiden Moeldoko, tokoh Sibolga yang juga politisi senior Partai Golkar Akbar Tanjung serta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
Kedatangan Jokowi langsung disambut ratusan ibu-ibu yang rumahnya rusak akibat ledakan bom di Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Dari pengamatan Suara.com, Ibu Negara Iriana Jokowi yang mengenakan topi tampak terlebih dahulu duduk bersama para pengungsi. Tak lama kemudian Jokowi juga duduk dan sedikit berbicang dengan para pengungsi.
Baca Juga: Banjir Bandang Jayapura, 69 Warga Masih Belum Ditemukan
Jokowi mengaku kaget atas insiden ledakan bom di Kota Sibolga. Sebab, kata Jokowi, Kota Sibolga merupakan kota yang dikenal sejak lama yakni kota yang tentram dan tidak ada perpecahan satu sama lain.
"Saya terus terang kaget sekali di Sibolga ada bom. Kenapa? Karena sejak kota ini didirikan 319 tahun yang lalu, Sibolga kota tentram, aman, selalu damai tidak ada perpecahan, tidak ada saling menghujat satu sama yang lain," ujar Jokowi kepada ratusan pengungsi.
Jokowi juga menyebut Kota Sibolga adalah kota Berbilang kaum yang merupakan slogan Kota Sibolga.
"Kota berbilang kaum sehingga hubungan antar umat beragama sangat baik rukun bersatu terus. Inilah ke depan harus kita jaga rasa persatuan kerukunan persaudaraan kita karena negara kita berbeda-beda 269 juta beda suku agama adat tradisi bahasa daerah," tandasnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga tampak mengabadikan foto dari ponsel milik pengungsi dan berswafoto bersama Iriana dan para pengungsi.
Baca Juga: Heli Prabowo Dilarang Mendarat, Bupati Pandeglang: Aturan Harus Dipakai!
Jokowi sebelumnya meninjau lokasi ratusan rumah yang rusak parah akibat ledakan bom beberapa hari lalu.