Pasca Erupsi Gunung Agung, Maskapai Penerbangan Diminta Tetap Waspada

Minggu, 17 Maret 2019 | 12:05 WIB
Pasca Erupsi Gunung Agung, Maskapai Penerbangan Diminta Tetap Waspada
Suasana Bandara Ngurah Rai pasca-penutupan akibat erupsi Gunung Agung. (Suara.com/Luh Wayanti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub),  Polana B. Pramesti memastikan bahwa operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai telah berjalan normal. Hal ini menyusul pasca terjadinya erupsi Gunung Agung pada pukul 08:03 WITA pada Minggu (17/3/2019).

Ia pun meminta kepada seluruh stakeholder penerbangan lebih waspada dan selalu siap memberikan informasi terkait erupsi Gunung Agung, agar pelayanan jasa penerbangan dapat berjalan dengan baik.

“Kami mendapatkan laporan bahwa Gunung Agung mengalami erupsi kembali, untuk itu saya menginstruksikan agar seluruh pihak terkait agar tetap waspada dan berhati hati, semua stakeholder penerbangan harus saling bersinergi dan berkoordinasi untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat," ujar Polana di Jakarta.

Ditempat terpisah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir membenarkan bahwa pengoperasian Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai berjalan normal

Baca Juga: Kemenhub akan Beri Pelatihan Terbaik pada Para Inspektur Penerbangan

"Bandara masih beroperasi secara normal dan tidak terdampak pasca erupsi Gunung Agung, kami akan selalu dan segera melaporkan informasi terkini kepada Dirjen Perhubungan Udara," ungkap Elfi Amir.

Berdasarkan data yang diperoleh, abu Gunung Agung berada di ± 500 m di atas puncak (± 3.642 m di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi ± 39 detik.

Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga), AirNav Indonesia pun telah mengeluarkan ASTHAM terkait erupsi Gunung Agung dengan Nomor : VAWR 6946, status gunung dengan kode warna orange atau letusan gunung berapi sedang berlangsung namun abu/awan tidak mencapai FL 250.

ASHTAM memberikan informasi mengenai status aktivitas gunung berapi ketika terjadi perubahan dalam aktivitasnya atau diharapkan akan terjadi perubahan yang sangat signifikan, dimana level perubahan aktivitas dimaksud diidentifikasi dengan kode warna.

Aspek keselamatan dan keamanan penerbangan akan selalu menjadi prioritas Ditjen Perhubungan Udara

Baca Juga: Kemenhub Cek Boeing 737 - 8 Max Milik Lion Air dan Garuda Indonesia

"Bandara akan dinyatakan closed untuk penerbangan jika memang terdampak, dan kami selalu berkoordinasi dengan semua pihak untuk memberikan informasi terkini," pungkas Polana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI