Suara.com - Agus Waris (35), warga Kampung Takwa Bangunan Sp Lima, Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, tewas tertimpa pohon yang ditebangnya sendiri.
Kapolsek Kaureh, AKP Rozikin ketika dikonfirmasi mengatakan peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat (15/3) siang.
Pihaknya baru memberikan informasi ke Polres Jayapura pada Sabtu (16/3/2019) ini lantaran Distrik Yapsi adalah salah satu distrik terjauh di Kabupaten Jayapura dan aksesnya agak sulit.
Menurut Rozikin, kasus kecelakaan kerja hingga mengakibatkan Agus Waris meninggal dunia akibat tertimpa pohon yang ditebangnya tepatnya terjadi di Dusun Ripi Kampung Takwa Bangunan SP Lima, Distrik Yapsi.
Baca Juga: Hingga Sabtu Pagi, KPK Masih Periksa Ketum PPP Romahurmuziy
"Kemarin, Jumat (15/3), sekitar pukul 12.00 WIT siang, korban yang bekerja sebagai karyawan kontrak/tukang sensor hendak memotong pohon guna pembersihan jalur aliran listrik program Indonesia Terang yang dikerjakan PT. Kabantaras yang bekerja sama dengan PLN," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (16/3/2019).
Kala itu Agus Waris bersama dengan rekan kerjanya atau saksi masing-masing Sedi (27) dan Jekson Mulait (37). Korban yang hendak memotong pohon menyuruh Sedi untuk ke jalan menjaga kendaraan yang hendak melintas. Korban pun sempat mengatakan kepada saksi Sedi, "awas saya mau balas sensor ke arah samping."
Di saat bersamaan, pohon tumbang kemudian saksi Sedi memanggil-manggil korban dan tidak ada jawaban sehingga saksi mendatangi korban dan melihat korban sudah tergeletak di samping pohon yang ditebangnya.
"Melihat hal tersebut, saksi Sedi memanggil saksi Jekson Mulait (37) sehingga Jekson Mulait melaporkannya ke anggota kami yang berada di Pos Polisi Yapsi," kata Rozikin.
Mendapat laporan itu, anggota kepolisian yang dipimpin Kanit Lantas Aipda Philipus Kokmesak menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi korban ke rumahnya yang berada di Kampung Takwa Bangun SP Lima, Distrik Yapsi.
Baca Juga: Jalan Cerita Dua Ketum PPP, Terjerat Kasus Korupsi hingga Suap Jabatan
Dia menyebutkan, keluarga korban tidak mau di autopsi, mereka menerima hal tersebut sebagai musibah, sehingga korban langsung dimakamkan, Jumat sore.
Ia menambahkan, pihak perusahaan PT Kabantaras bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa korban dengan memberikan santunan dan lain-lain. Pihak PLN Jayapura juga berencana hari ini menuju ke rumah duka untuk bertemu keluarga korban.