Sebagai keluarga korban, dia berharap pemerintah Selandia Baru dapat menghukum pelaku dengan seberat-beratnya karena aksi teror tersebut.
Ia menyerahkan hal ini kepada pihak yang berwajib untuk mengurus persoalan tersebut. Hal yang paling penting untuk dirinya adalah adiknya sehat kembali beserta anak dan istrinya berkumpul dengan keluarga.
"Kalau bisa adik saya dipulangkan saja ke Indonesia agar dapat berkumpul dengan keluarga yang ada di sini," katanya.
Sebanyak dua warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dalam aksi teror penembakan massal yang terjadi di masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3), pukul 13.40 waktu setempat.
Baca Juga: Ratusan Juta Rupiah Disita KPK dari OTT Romahurmuziy
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan pihaknya baru menerima informasi bahwa terdapat dua WNI yang menjadi korban dalam peristiwa penembakan di masjid di Kota Christchurch itu.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh KBRI di Wellington dari kelompok WNI di Christchurch, bahwa dua WNI yang tertembak dalam peristiwa tersebut adalah seorang ayah dan anaknya. Keduanya sekarang masih mendapatkan perawatan di Christchurch Public Hospital.
"Ayahnya saat ini dirawat di ruang ICU dan anaknya juga dirawat di rumah sakit yang sama tetapi di ruang perawatan biasa," ujar dia
Kutuk Aksi Penembakan Masjid
Presiden Joko Widodo atau Jokowi atas nama Indonesia mengecam keras aksi kekerasan penembakan dua masjid di Selandia Baru itu.
Baca Juga: Terduga Teroris Sibolga Rekrut Perempuan dengan Cara Diperistri
"Indonesia sangat mengecam keras aksi kekerasan seperti ini. Saya juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut," ujar dia.