Soal Rencana Penjualan Saham Bir, Taufik Terus Lobi PDIP dan Nasdem

Jum'at, 15 Maret 2019 | 14:32 WIB
Soal Rencana Penjualan Saham Bir, Taufik Terus Lobi PDIP dan Nasdem
Ilustrasi perwakilan massa PA 212 mendesak DPRD DKI Jakarta merestui rencana Gubernur Anies Baswedan menjual saham PT Delta Djakarta Tbk yang memproduksi bir.[Suara.com/Stephanus Aranditio]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mengungkapkan parlemen di Ibu Kota berencana menggelar rapat pimpinan minggu depan. Rapat ini membahas rencana Gubernur Anies Baswedan yang akan menjual saham bir di PT Delta Djakarta Tbk.

Taufik mengatakan, rapat akan digelar minggu depan. Namun ia belum bisa memastikan kapan harinya.

"Mungkin minggu depan membahas itu. Belum tau harinya," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Jumat (15/3/2019).

Menurut Ketua DPD Partai Gerindra DKI itu, hingga saat ini tinggal dua partai yang belum merestui penjualan saham perusahaan produsen bir tersebut.

Baca Juga: Rommy Kena OTT KPK, Jubir Prabowo: Bukti Orang Dekat Jokowi Tidak Bersih!

"PDIP, NasDem," jawab Taufik singkat.

Dia menjelaskan, saat ini dirinya masih berupaya membujuk kedua partai tersebut agar segera merestui Anies dengan tujuan menjaga moral pemerintah agar tidak terlibat di perusahaan yang memproduksi minuman haram.

"Kan sekarang (Gerindra) yang pertama menyetujui dari awal rilis nih, jadi ada kewajiban untuk mensosialisasikan itu, melobby itu pada seluruh fraksi supaya mau nerima. Sudahlah haram, haram ini masa nggak mau nerima," jelasnya.

Seperti diketahui, rencana Gubernur DKI Anies Baswedan menjual saham PT Delta Djakarta milik Pemprov DKI Jakarta sebesar 26,25 persen belum direstui DPRD DKI.

Meski Anies sudah bersurat ke DPRD sebanyak dua kali sejak Mei 2018, tetap saja masih ada beberapa anggota yang belum setuju dengan rencana tersebut.

Baca Juga: TKN Jokowi: Penangkapan Romahurmuziy Tidak Terkait Pilpres 2019

Sementara Anies ingin menjual saham itu karena sudah berjanji pada masa kampanye dulu dan berdalih saham dengan nilai jual Rp 1,2 triliun tersebut lebih baik digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI