Ngaku Teroris saat Dirazia Polantas, Bored Stres karena Dicerai Istri

Kamis, 14 Maret 2019 | 22:07 WIB
Ngaku Teroris saat Dirazia Polantas, Bored Stres karena Dicerai Istri
Ilustrasi [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mangaku Sebagai Teroris Saat Dirazia Polisi Lalu Lintas, Pria Ini Ternyata Mengidap Skizofernia Paranoid

Seorang pria muda pengidap penyakit gangguan kejiwaan Skizofernia Paranoid berinisial AS alias Bored (32), sempat membuat heboh dengan mengaku sebagai teroris.

Bored mengaku sebagai teroris saat diberhentikan petugas Satuan Lintas di Kawasan Pos Polisi German Center, BSD, Tanggerang Selatan, Kamis (14/3/2019).

Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alexander Yurikho menuturkan, Bored dihentikan petugas lantaran tidak menggunakan helm. Motor yang dipakainya juga tak memunyai plat nomor polisi di bagian belakang.

Baca Juga: Dibuka! Program Kemenhub Pengiriman Motor Pemudik Gratis via Kereta Api

Namun, kata Alexander, saat diberhentikan oleh petugas untuk dilakukan pengecekan surat kelengkapan berkendara, Bored dengan suara keras justru mengaku sebagai teroris.

"Saya ini teroris, saya teroris yang kelompok ngebom Sarinah anak buah Amrozi," tutur Alexander menirukan ucapan Bored kepada wartawan, Kamis (14/3/2019).

Atas hal tersebut, lanjut Alexander, petugas Sat Lantas melakukan pengamanan dan berkoordinasi dengan personel Sat Reskrim Polres Tanggerang Selatan untuk dilakukan penyelidikan.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Bored ternyata mengidap penyakit gangguan kejiwaan Skizofernia Paranoid (Treatment Resistance).

Alexander menerangkan, hal itu dikuatkan dengan keterangan Surat Rujuk Balik dari RS Dr Marzoeki Mahdi Bogor, Jawa Barat yang dibawa pihak keluarganya.

Baca Juga: Tampil di IMA Awards 2019, Augie Fantinus Siapkan Baju dari Rutan Salemba

"Keterangan dari keluarga, bahwa terduga pelanggar mulai terindikasi mengidap penyakit jiwa setelah bercerai dengan istrinya saudari M pada April 2018," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI