PDIP ke PSI: Menjelek-jelekkan Partai Lain Tak Dongkrak Elektabilitas

Kamis, 14 Maret 2019 | 18:38 WIB
PDIP ke PSI: Menjelek-jelekkan Partai Lain Tak Dongkrak Elektabilitas
Wakil Sekreraris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga. (Suara.com/Yosea Arga Pramudita)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengimbau elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk tidak menjelek-jelekkan partai lain peserta Pemilu 2019. Eriko menganggap cara tersebut tidak akan mendongkrak elektabilitas PSI.

"Menjelek-jelekkan pihak lain belum tentu langsung mendapatkan efek positif dari masyarakat. Rakyat Indonesia tidak senang dengan cara yang seperti itu," ujar Eriko di gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).

Pernyataan Eriko terkait pidato Ketua Umum PSI, Grace Natalie yang menyebut PDI Perjuangan sebagai salah satu partai berlabel nasionalis yang justru mendukung Peraturan Daerah (Perda) Syariah yang dianggap diskriminatif. Hal tersebut disampaikan Grace Natalie saat berpidato di Medan, beberapa waktu lalu.

Terkait itu, Eriko menilai para kader PSI masih perlu banyak belajar untuk membangun kepercayaan masyarakat. PSI dianggapnya sebagai partai muda yang masih memiliki proses panjang karena masyarakat sekarang sudah cerdas.

Baca Juga: Heboh Isu Kiamat, Ini Misteri Padepokan Gunung Pengging Musa AS

"Kepada adik-adik PSI tentu mereka jauh lebih muda. Artinya prosesnya perlu panjang. Masyarakat sudah sangat cerdas. Coba lebih evaluasi cara membangun kepercayaan masyarakat," jelas Eriko.

Anggota Komisi VI DPR RI ini juga menyayangkan manuver politik yang dilakukan PSI, selaku partai pendukung Jokowi - Ma'ruf di Pilpres 2019. Menurutnya seharusnya PSI bisa kompak dengan partai koalisi untuk memenangkan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01.

"Sebenarnya kita harus satu padu memenangkan nomor 1. Sementara ada yang mengambil momen ditikungan ini sebenarnya kurang tepat," pungkasnya.

Grace Natalie dan vespa bersejarah
Grace Natalie dan vespa bersejarah

Untuk diketahui, selain melontarkan kritik tajam kepada partai-partai politik berlabel nasionalis yang mendukung Perda Syariah, Grace juga mengatakan partai yang dipimpinnya berbeda dengan partai nasionalis lain yang menurutnya lebih banyak diam terkait kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi belakangan ini.

Grace juga menyatakan hanya PSI yang peduli ketika 13 Januari lalu terjadi persekusi atas jemaat GBI Philadelpia yang sedang beribadah di Labuhan Medan. Juga ketika nisan kayu salib dipotong dan prosesi doa kematian seorang warga Katolik ditolak massa.

Baca Juga: Ini Alasan Katimun Hijrah ke Malang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI