Suara.com - Perginya puluhan Warga Desa Watu Bonang Probolinggo ke Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin Kabupaten Malang membuat geger warga Jawa Timur.
Dibalik kepergian puluhan warga desa tersebut, terungkap sosok Katimun yang menjadi sosok sentral di antara warga tersebut.
Sosok Katimun sendiri sudah dianggap sebagai salah satu tokoh agama di Desa Watu Bonang yang memiliki pengaruh. Kepada Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, Katimun mengaku tidak pernah mengajak jemaahnya untuk ikut bersamanya pergi ke Malang.
"Saya pamitan, ternyata mereka ikut juga. Saya tidak mengajak, mereka ikut sendiri. Datangnya secara bertahap menyusul-menyusul begitu,” kata Katimun kepada Kapolres Batu, seperti dilansir TIMES Indonesia, Kamis (14/3/2019).
Saat ditanya alasan kepergian Katimun ke ponpes tersebut, Diakuinya hal tersebut didapatnya dari petunjuk yang didapatkannya.
"Saya mendapat isyara dari almarhum (KH) Soleh Syaifuddin itu, disuruh ke sini. Kebetulan di sini ada pondok tiga bulan, akhirnya saya ikut," ucapnya.
Pengakuan Katimun tersebut menjadi bentuk klarifikasi perihal isu kiamat yang ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat. Lantaran itu, beberapa santri berinisiatif menitipkan pesan kepada keluarganya di Ponorogo agar tenang. Hal itu disampaikan setelah maraknya isu fatwa Hari Kiamat.