Tuding Partai Nasionalis Dukung Perda Syariah, PSI Tantang Parpol Berdebat

Kamis, 14 Maret 2019 | 18:25 WIB
Tuding Partai Nasionalis Dukung Perda Syariah, PSI Tantang Parpol Berdebat
Ketua DPP PSI Tsamara Amany . (Suara.com/Muhammad Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menantang semua partai politik untuk berdebat untuk mengetahui apa saja yang ditawarkan partai politik menjelang pemilu ini. Hal tersebut buntut dari pernyataan Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menyinggung partai nasionalis tetap mendukung perda syariah yang dianggap diskriminatif.

Beberapa partai politik protes. Protes tersebut datang dari beberapa partai koalisi pendukung Jokowi - Maruf Amin.

Namun Ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI, Tsamara Amany Alatas mengklaim partainya bersedia berdebat dengan semua partai politik, tak cuma di koalisi Jokowi - Maruf Amin.

"Kami tidak mengajak berdebat di satu koalisi, tapi kami membuka perdebatan ini untuk semua partai politik," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PSI, Tsamara Amany Alatas saat jumpa pers, di Kantor DPP PSI, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Baca Juga: Kerugian Negara Masih Ditelisik, Korupsi Dana Kemah Belum Ada Tersangka

PSI menganggap protes yang dilontarkan tidak menjawab kritik partainya. Pernyataan yang disampaikan Grace sebagai wadah bagi seluruh partai politik untuk saling berargumentasi.

"Apa yang diucapkan sis Grace membuka perdebatan, diskursus publik bagaimana platform partai-partai politik. Kami tidak hanya mengajak partai-partai koalisi tapi terbuka untuk partai-partai politik dan silakan dibantah saja dengan argumentasi, substansi," katanya.

Tsamara pun mempertanyakan konsistensi partai politik dalam pencegahan serta upaya memberantas korupsi karena partai politik yang mengkritik PSI justru menyumbang kontribusi pembentukan hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berdasarkan fakta itu, ia menantang seluruh partai politik menjawab secara substansial konsistensi partai politik terhadap anti korupsi ketimbang memaksa Ketua Umum PSI meminta maaf. (Antara)

Baca Juga: TKN Jokowi: Tak Semua Pernyataan PSI Cocok untuk Kami

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI