Akhirnya, Katimun Ditemukan Dengan Kapolres Batu

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 14 Maret 2019 | 17:13 WIB
Akhirnya, Katimun Ditemukan Dengan Kapolres Batu
Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto berdialog dengan para santri. [TIMES Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Katimun, Warga Desa Watu Bonang Probolinggo, menjadi sentral setelah merebaknya isu kiamat yang berakibat eksodusnya 59 warga desa tersebut ke Kabupaten Malang, beberapa waktu lalu.

Saat mengunjungi Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin Dusun Pulosari, Desa Sukosari Kabupaten Malang, Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto, akhirnya menemui Katimun untuk meminta penjelasan kedatangannya bersama puluhan warga desanya.

"Bisa Pak Katimun jelaskan langsung, karena mungkin ada yang salah persepsi, hingga kedatangan Bapak ke sini terkesan ada hasutan atau paksaan," ujar Budi kepada Katimun, seperti dilansir TIMES Indonesia, Kamis (14/3/2019).

Laki-laki yang menjadi pengurus pengajian di Ponorogo tersebut pun akhirnya membantah kalau kedatangannya karena paksaan.

Baca Juga: Pertamina Kerjasama Penyediaan BBM dengan 6 BUMN

"Karena saya punya jamaah di Ponorogo, akhirnya saya pamitan. Ternyata mereka ikut juga, saya tidak mengajak, mereka ikut sendiri, datangnya secara bertahap menyusul-menyusul begitu,” kata Katimun.

Setelah berdialog dengan Katimun, Budi meninjau dapur dan kemudian menuju ke asrama Putri. Selama lawatan di asrama putri, Budi sempat berdialog dengan beberapa santri putri.

"Kami disini nyaman, kita datang ke sini untuk menuntut ilmu agama," ujar salah satu santriwati.

Dalam kesempatan tersebut, Budi juga memberikan keterangan mengenai data di Polres Batu yang menyebut ada 59 warga dari Ponorogo, dengan rincian 24 kepala keluarga, 16 istri dan anak yang eksodus.

Dikemukakan Budi, kedatangan warga tersebut pun karena kesadaran sendiri.

Baca Juga: Putus dari Dita Soedarjo, Denny Sumargo Kapok Pacaran Sama Sosialita?

"Kedatangan mereka kesini ini dengan kesadaran sendiri, karena ingin mendalami agama,” kata Budi.

REKOMENDASI

TERKINI