Prabowo Tak Percaya Hasil Survei, CSIS: Dia Sebenarnya Khawatir

Kamis, 14 Maret 2019 | 16:44 WIB
Prabowo Tak Percaya Hasil Survei, CSIS: Dia Sebenarnya Khawatir
Pengamat CSIS Arya Fernandes. [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyatakan tak memercayai hasil survei eksternal kubunya. Sebab, hasil survei itu dianggap menyudutkannya.

Namun, pengamat politik Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, menilai sikap tersebut menunjukkan Prabowo sebenarnya tengah khawatir.

Arya mengatakan, kekhawatiran Prabowo itu wajar kareena hasil jajak pendapat lembaga survei kerap menempatkannya di bawah Capres nomor urut 1 Jokowi.

Meskipun cenderung menolak hasil survei, Arya menyebut Prabowo tetap akan menggunakan hasil survei yang terpublikasi itu untuk menyusun strategi politiknya.

Baca Juga: 10 Film Box Office Siap Bersaing di IBOMA 2019

Sebab bagaimanapun, hasil survei adalah produk kerja ilmiah dan bisa memudahkan setiap capres - cawapres menyusun strategi politik.

"Prabowo tentu khawatir. Dia khawatir publikasi menunjukan tren dia tidak baik, sehingga ada upaya menolak publikasi survei," ujar Arya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/03/2019).

Prabowo juga menolak hasil lembaga survei, karena kerapkali hanya memakai 2.000 responden, meski jumlah itu sudah ideal sebagai sampel.

Arya juga mengakui, hasil survei  bisa berubah secara cepat seiring berjalannya masa kampanye, khususnya di Jakarta.

Menurut Arya, survei yang paling benar menunjukkan hasil pemilu adalah jajak pendapat yang dilakukan sepekan sebelum hari pencoblosan.

Baca Juga: Sinkronkan Jadwal Kampanye, AHY Akan Temui Prabowo Malam Ini

"Sudah sejak 2004 jumlah responden survei politik itu 1.200; 1.400; 1.600 orang, tapi efektif. Tapi memang ada anomali, khususnya di Jakarta. Perspektif politik masyarakat bisa berubah secara cepat," kata Arya.

Untuk diketahui, Prabowo Subianto mengatakan tidak pernah memercayai survei terkait Pemilu maupun Pilpres 2019 yang dilakukan sejumlah lembaga.  Tetapi Prabowo menyadari elektabilitasnya masih di bawah Capres petahana Jokowi.

Meski elektabilitasnya kerap tertinggal dari sang rival, Prabowo meyakini dirinya bakal tampil sebagai pemenang.

"Insya Allah, 17 April saya akan menerima mandat tersebut. Memang survei-survei selalu menempatkan saya  paling bawah. Saya tidak percaya survei-survei itu, karena survei-survei itu dibayar," kata Prabowo saat menyapa masyarakat Riau di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, Rabu (13/3/2019).

Catatan Redaksi: Suara.com mengubah judul berikut substansi artikel ini pada hari Kamis (14/3/2019) pukul 17.42 WIB. Perubahan itu dilakukan karena sebelumnya justru melenceng dari pendapat narasumber artikel ini sendiri. Atas hal tersebut, redaksi Suara.com sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan, dan kini kepada publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI