Biasa Ceramah 1 Jam, Ma'ruf Amin Sulit Atur Bicara dengan Waktu Terbatas

Kamis, 14 Maret 2019 | 15:52 WIB
Biasa Ceramah 1 Jam, Ma'ruf Amin Sulit Atur Bicara dengan Waktu Terbatas
Maruf Amin saat berbincang dengan wartawan di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Rabu (12/12/2018). (Suara.com/Ummy Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku siap menghadapi debat ketiga Pilpres 2019. Dalam debat yang akan berlangsung Minggu (17/3/2019), Ma'ruf akan berhadapan dengan Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Ma'ruf mengklaim tidak memiliki persiapan khusus menjelang debat.

"Persiapan debat biasa saja. Saya jalan-jalan saja. Persiapan debat ya ngobrol-ngobrol saja nggak ada yang spesifik," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (14/3/2019).

Ketua MUI nonaktif ini menuturkan, ia akan mengikuti alur debat. Ia akan menyampaikan bagaimana membangun Indonesia maju dan lebih baik.

Baca Juga: Pemkab Sampang Imbau Jajarannya Salat Berjamaah Saat Azan Berkumandang

"Kalau saya sih intinya debat itu bagaimana membangun Indonesia maju dan lebih baik dari yang sekarang, lebih meningkatkan, lebih menyempurnakan, lebih menambah lagi. Itu saja," ucap Ma'ruf.

Soal adanya batasan waktu saat debat Pilpres, menjadi bahan evaluasi Ma'ruf sebelum debat. Ia menyebut menyampaikan gagasan merupakan hal biasa bagi seorang ulama, namun dia tak terbiasa jika waktu bicara dibatasi.

"Kita biasanya bicara lepas satu jam dua jam. Ketika dibatasi, ya tentu tidak mudah. Saya mesti menyesuaikan diri," tutur Ma'ruf.

Meski demikian, Ma'ruf mengklaim sudah memiliki cara agar pesan yang disampaikan ke masyarakat saat debat sampai meski ada batas waktu yang diberikan KPU.

"Ya adalah, caranya ada. Bagaimana, lihat saja nanti," kata Ma'ruf seraya tersenyum.

Baca Juga: Panitera PN Medan Dituntut 8 Tahun Penjara Terkait Suap Hakim Merry Purba

Menurut Ma'ruf, fokus debat nanti tidak bisa hanya terpaku pada satu isu. Pasalnya kata dia, ada isu yang berasal dari pertanyaan panelis atau kandidat lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI