Disiksa 22 Tahun di Arab Saudi, Diah Temukan Derita Ibundanya di Facebook

Kamis, 14 Maret 2019 | 15:31 WIB
Disiksa 22 Tahun di Arab Saudi, Diah Temukan Derita Ibundanya di Facebook
Ilustrasi kekerasan terharap perempuan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kisah penyiksaan yang dialami Turini Fatmah (44), Tenaga Kerja Wanita (TKW) akhirnya diketahui keluarganya lewat sosial media, Facebook. Perempuan asal Cirebon, Jawa Barat itu diduga disiksa majikannya di Arab Saudi selama 22 tahun.

"Saya mendapatkan pesan melalui facebook massenger, isinya tentang kondisi ibu, di mana saat ini ibu sedang sakit, minta dipulangkan," kata anak Turini, Diah Ardikasari di Cirebon, kemarin.

Diah menuturkan sudah tujuh tahun keluarga tidak mendapatkan kabar tentang Turini. Dan dia mengaku kaget saat kabar tentang ibunya tersebar di media sosial. Berdasarkan informasi yang diterima Diah lewat FB, Ibu kandungnya itu mengaku disekap dan di tempatkan di sebuah gudang oleh majikan yang sekarang.

"Infonya disekap, selalu diawasi sama majikan ibu juga ditempatkan di ruangan seperti gudang, dikasih makan juga jarang," tuturnya.

Baca Juga: Cerita Naufal, Obesitas dengan Berat 238 Kg yang Jalani Operasi Bariatrik

Keluarga kata Diah berharap agar pemerintah bisa membantu kepulangan Turini yang saat ini entah berada di mana. Sebab, Diah mengaku sempat melaporkan penyiksaan yang dialami orang tuanya itu ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Namun, kata dia, pihak BNP2TKI kesulitan mencari data tentang data Turini dan majikannya.

Sebab selama bekerja di Arab Saudi, lanjut Diah, majikan Turini tak pernah mengurus tentang perpanjangan paspor dan lainnya. ‎

"Tahun 2017 lapor BNP2TKI, masih menunggu, katanya belum ditemukan data majikannya, katanya minim data. Selama di Arab kan paspornya tidak pernah diurus, karena majikannya seperti itu," tuturnya.

Dari keterangan keluarga Turini diberangkatkan tahun 1998 oleh PT Bayangkara yang beralamatkan di DKI Jakarta melalui pihak sponsor dari Cirebon. Sedangkan untuk PT Bayangkara yang memberangkatkan Turini, setalah dicari ternyata sudah tidak ada dan pihak sponsor juga sudah meninggal dunia.  (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI