Isu Kiamat Sudah Dekat, Dari Pedang Senilai Rp 1 Juta Sampai Setor Gabah

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 14 Maret 2019 | 15:08 WIB
Isu Kiamat Sudah Dekat, Dari Pedang Senilai Rp 1 Juta Sampai Setor Gabah
Sebanyak 52 warga atau 16 kepala keluarga di Desa Watubonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, melakukan eksodus ke daerah Malang, gara-gara terindoktrinasi mengenai kiamat sudah dekat. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Viralnya isu kiamat sudah dekat yang menggegerkan warga Jatim terus berkembang hingga kini. Kondisi tersebut menyebabkan Kepolisian Daerah (Polda) Jatim turun tangan.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengemukakan informasi yang dihimpun kepolisian ditemukan adanya beberapa faktor yakinnya para jemaah jika kiamat sudah dekat.

Bahkan, para jemaah ada diminta menjual aset yang dimiliki untuk bekal akhirat dengan cara disetorkan ke pondok.

"Mereka (jemaah) menyebarkan isu bahwa Ramadhan tahun ini akan ada huru hara (perang) dan jemaah diminta membeli pedang seharga 1 juta rupiah," ujarnya.

Baca Juga: Wah! Ini Dia Motivasi Utama Ezra Walian Tembus Skuat Timnas Indonesia U-23

Barung melanjutkan, jemaah yang tidak membeli pedang, diharuskan menyiapkan senjata di rumah. Hal tersebut membuat keresahan di masyarakat sekitar.

Selain itu, ada juga isu yang menyatakan akan terjadi kemarau panjang selama tiga tahun mulai 2019 – 2021, sehingga mengakibatkan paceklik.

"Jemaah diminta menyetor gabah per orang 500 kilogram," ujarnya.

Sebelumnya, dikabarkan 52 warga Desa Watubonang Probolinggo pindah ke Malang. Mereka menjual aset yang dipunya, karena dikabarkan akan terjadi kiamat dalam waktu dekat.

Namun, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin Kabupaten Malang, KH Ramli Soleh Syaifuddin mengklarifikasi informasi yang menyebut dirinya mengeluarkan fatwa kiamat.

Baca Juga: Nasib Hubungan Gisel dan Wijin Akankah Sampai Pelaminan? Ini Kata Peramal

Kiai Ramli Soleh Syaifuddin menegaskan, informasi tentang fatwa hari kiamat yang beredar adalah bohong alias hoaks. Ia menjelaskan, informasi itu sebenarnya bersumber dari program tiga bulanan jelang Ramadan yang selalu digelar ponpes.

"Kami selalu melaksanakan program tiga bulanan jelang Ramadan. Ini sudah masuk tahun ketiga. Jadi, dalam seruan, saya menerangkan tentang 10 tanda kiamat,” kata Kiai Ramli, Kamis (14/3/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI