Suara.com - Insiden keracunan massal tengah melanda negara tetangga Malaysia. Akibat kejadian itu, Kementerian Pendidikan di Negeri Jiran itu memutuskan untuk meliburkan 111 sekolah. Keputusan itu adalah buntut dari kasus keracunan zat kimia metana di sebuah sungai di daerah Pasir Gudang, Johor Baru.
Melansir laman kantor berita Bernama, Kamis (14/3/2019), keracunan massal itu bermula dari sebuah kendaraan truk yang diduga membuang limbah beracun secara ilegal di Sungai Kim Kim di daerah Pasir Gudang pada pekan lalu. Hingga kemudian sungai terpapar limbah beracun dan meluas ke daerah sekitarnya.
Atas insiden itu, hingga Rabu (13/3/2019), korban keracunan seperti mual dan muntah telah mencapai 506 orang. Mereka menjalani perawatan medis di sejumlah pusat kesehatan setempat.
Menteri Kesehatan Malaysia, Dzulkefly Ahmad menyebut ada 166 orang dirawat di rumah sakit. Sementara sedikitnya 9 orang menjalani perawatan intensif di ICU.
Baca Juga: Densus 88 Ledakkan Sisa Bom Teroris Sibolga
Sementara itu, Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik awalnya menyebut ada 34 sekolah yang diliburkan akibat insiden keracunan massal itu. Namun kini bertambah menjadi 111 sekolah. Hal itu karena banyak anak-anak sekolah dan guru menjadi korban keracunan di Johor Baru tersebut.
"Kementerian Pendidikan memutuskan untuk meliburkan 111 sekolah di area Pasir Gudang dengan segera," demikian pernyataan Maszlee seperti dikutip Bernama.
Terkait insiden keracunan massal itu, pihak berwajib Malaysia sudah menangkap tiga orang pria. Dua di antaranya diketahui sebagai pemilik pabrik yang dicurigai membuang limbah beracun secara ilegal. Mereka akan segera diadili pada pekan ini.