KLHK: Kualitas Udara di DKI Jakarta Bukan Terburuk di Asia Tenggara

Kamis, 14 Maret 2019 | 10:05 WIB
KLHK: Kualitas Udara di DKI Jakarta Bukan Terburuk di Asia Tenggara
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), M.R. Karliansyah. (Dok: KLHK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada tahun 2019 selama periode Januari-Februari, kondisi udara Jakarta justru menunjukkan kualitas udara yang semakin membaik dibanding tahun 2018. Terdapat 10 hari dengan kondisi udara baik (hijau), 38 hari dengan kondisi udara sedang (biru), dan hanya 11 hari dengan kondisi udara tidak sehat (kuning).

Karliansyah menerangkan, “Untuk Jakarta, 70% sumber pencemaran udara berasal dari polusi kendaraan bermotor.” Upaya-upaya yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain dengan pemberlakuan bahan bakar setara EURO4, uji emisi kendaraan bermotor secara reguler, serta penerapan eco-driving. Selain itu berbagai kota di Indonesia juga telah mengimplementasikan Car Free Day, penghijauan Taman Kota/Hutan Kota, hingga pengembangan transportasi massal seperti bis TransJakarta, Commuter Line Jabodetabek, serta MRT dan LRT.

“Tentu informasi semacam ini masyarakat juga perlu tahu, dan diharapkan dapat berpartisipasi juga dalam mendukung program pemerintah. Dengan demikian maka kita dapat secara bersama-sama memperoleh kualitas udara untuk hidup yang lebih baik,” tutup Karliansyah.

Baca Juga: KLHK Sambut Baik Penolakan Praperadilan Kasus Kayu Ilegal di Makassar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI