Islam Ahlu Sunah Wal Jamaah kata KH. Kafabihi, dalam berdakwah lemah lembut, sekalipum berbeda agama, juga tidak akan memusuhi non-muslim.
"Non muslim itu sebagai warga negara Indonesia tetap dihargai dan dihormati serta tidak diganggu. Karena bila diganggu, maka akan menjadi bibit-bibit kehancauran," imbuhnya.
Tetapi sebaliknya, terhadap non-muslim yang datang ke Indonesia untuk menjajah, maka tidak bisa ditolerir.
"Terhadap non muslim yang menjajah Negara kita, maka harus kita perangi seperti di zaman penjajah Belanda. Tetapi, non muslim yang hidup di Negara kita yang tidak menjajah, maka harus diperlakukan dengan baik," serunya.
Baca Juga: Geger Kiamat Sudah Dekat, Siswa SD Bolos Sekolah Eksodus ke Malang
Menurut Kafabihi, Islam Ahlu Sunah Wal Jamaah dan Nahdlatul Ulama sudah teruji setia terhadap Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika. Pihaknya berpesan agar tidak ada yang mempertentangkan agama dengan dasar negara Pancasila.
Pesan lainnya, Kafabihi meminta agar tidak ada lagi yang menjelek-jelekan orang lain, bahkan menghujat presiden sebagai pemimpin. Sebab, dalam ajaran agama, rakyat terhadap pemimpinnya harus taat.
Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mensyukuri nikmat tinggal di negara yang aman dan memiliki banyak sumber kekayaan alam. Sehingga wajib hukumnya untuk menjaga keberadaan negara yang aman tersebut.