4 Sikap Keluarga Korban Penculikan 1998 Tolak Prabowo - Tantang Wiranto

Kamis, 14 Maret 2019 | 06:50 WIB
4 Sikap Keluarga Korban Penculikan 1998 Tolak Prabowo - Tantang Wiranto
Foto korban penculikan Tahun 1998 yang kini masih dinyatakan hilang. (Suara.com/Novian A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Tantang Kivlan Zein hingga Wiranto

Pernyataan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Agum Gumelar yang menyebut tahu soal kuburan para korban penculikan tahun 1998 memantik perasaan keluarga para korban termasuk Mugiyanto. Perihal klaim tersebut, lelaki yang selamat dari upaya penghilangan paksa itu menantang Agum Gumelar agar berani mendatangi para keluarga korban.

"Statement Agum mengatakan mengetahui mereka yang hilang di mana. Kita infokan mereka-merekan yang menjabat ketika peristiwa itu terjadi itu juga turut bertanggung jawab dengan menjawab tuntutan jawaban korban. Keluarga korban ingin tahu ada pejabat yang mengatakan tahu," kata Mugiyanto di Hotel Grand Cemara, Gondang Dia, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).

Tidak cuma untuk Agum, Mugiyanto juga meminta kepada para mantan petinggi TNI yakni Kivlan Zein, Susilo Bambang Yudhoyono hingga Wiranto untuk sama-sama bisa menemui keluarga korban penculikan 98.

Baca Juga: Ibu Korban Penculikan 98: Jangan Sampai Pelanggar HAM Jadi Presiden

"Berharap pak Agum Gumelar dan juga yang lain Kivlan Zein, Fachrul Razi, SBY, Wiranto menurut kami, mereka harus menjelaskan itu ke keluarga korban dan keluarga korban juga berharap bertemu secara person," sambungnya.

Mugiyanto kemudian meminta Komnas HAM turut campur tangan atas pernyataan Agum Gumelar tersebut.

"Kami harap Komnas HAM juga memanggil, Komnas HAM mengatakan agar Agum Gumelar mendatangi Jaksa Agung," ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Agum Gumelar mengklaim tahu persis sejumlah aktivis 98 yang dibunuh dan dibuang oleh Tim Mawar saat kerusuhan pada 1998 lalu. Tim Mawar adalah sebuah tim kecil dari kesatuan Komando Pasukan Khusus Grup IV, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Tim ini disebut sebagai dalang dalam operasi penculikan para aktivis politik pro-demokrasi

Agum Gumelar menyebut jika Tim Mawar bertugas melakukan eksekusi. Hal itu diungkapkan oleh Agum dalam sebuah diskusi.

Baca Juga: Keluarga Korban Penculikan 98: Pilih Jokowi, Jangan Pilih Monster Itu!

Salah seorang audiens mengabadikan momen Agum Gumelar yang bercerita dengan rinci proses penculikan aktivis 98 dan diunggah di akun Facebook KataKita. Saat itu, Agum Gumelar menjadi salah satu anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang bertugas melakukan investigasi kasus penculikan aktivis.

“Tim mawar yang melakukan penculikan itu anak buah saya semua itu. Saya juga pendekatan hati ke hati diluar pekerjaan DKP. Kemudian ketika dari hati ke hati di sinilah saya tahu matinya orang-orang, dibuangnya di mana saya tahu,” kata Agum Gumelar seperti dikutip Suara.com, Senin (11/3/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI