Suara.com - Pembebasan Siti Aisyah, terdakwa pembunuhan Kim Jong Nam, kakak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, disebut sebagai hasil operasi senyap Presiden Joko Widodo.
'Klaim' itu disampaikan oleh Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna H Laoly dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada 11 Maret 2019.
Menurut Yasonna saat itu, pembebasan Siti Aisyah berkat perintah Presiden Jokowi agar kabinetnya menjalin komunikasi dengan Malaysia.
Ia mengungkapkan, koordinasi kedua negara sudah berlangsung sejak masa pemerintahan Perdana Menteri (PM) Najib Razak hingga Mahathir Mohammad.
Namun, lobi dari pemerintah Indonesia tersebut dibantah oleh PM Malaysia Mahathir Mohamad dala, pernyataannya kepada The Star.
Dia mengaku tak mengetahui adanya lobi dari Indonesia untuk pembebasan terdakwa pembunuhan Kim Jong Nam. Bahkan, Mahathir bilang itu murni urusan hukum.
"Saya tidak memiliki informasi (tentang hal itu). Ini adalah keputusan yang dibuat pengadilan. Dia diadili lalu dipulangkan. Jadi, itu adalah proses yang sesuai hukum," ujr Mahathir dalam pernyataannya Selasa (12/3/2019).
Nah, pernyataan Mahathir menjadi pintu bagi politikus-politikus untuk mempertanyakan lobi yang dimaksud pemerintah Jokowi. Mereka berkicau menyindir.
Seperti dirangkum SUARA.com, Rabu (13/3/2019), berikut 5 politikus yang menyindir klaim Jokowi atas pembebasan Siti Aisyah tersebut:
1. Dahnil Anzar, Koordinator Jubir BPN Prabowo - Sandi
Melalui akun Twitter @DahnilAnzar, Dahnil menyampaikan permohonaan maaf mengenai sikap pemerintah Jokowi yang telah melakukan klaim. Dahnil pun menghormati keputusan pengadilan yang telah menyatakan Siti Aisyah bebas.
“Tun Dr @chedetofficial maaf kan pemerintah kami yg klaim melakukan lobi terhadap pemerintah Malaysia terkait Siti Aisyah. Kami menghormati keputusan pengadilan yg menyatakan tidak ada bukti SA terlibat pembunuhan,” kata Dahnil, Rabu (13/3/2019).
Dahnil pun menyebut kebohongan yang telah dilakukan oleh pemerintah Jokowi telah membuat wibawa bangsa Indonesia dipermalukan. Dahnil memastikan kebohongan yang dibuat oleh Jokowi tidak merepresentasikan rakyat Indonesia.
“Ketika wibawa bangsa dipermalukan oleh laku politik klaim dan kebohongan. Mohon maaf Tun Dr @chedetofficial prilaku klaim dan kebohongan mereka, sama sekali tdk merepresentasikan rakyat Indonesia,” ungkap Dahnil.
2. Fadli Zon, Wakil Ketua DPR
Melalui akun Twitter @fadlizon, Fadli menyindir pemerintah telah kecolongan dan tidak melobi Mahathir terlebih dahulu agar tidak berkata terlalu jujur. Sehingga skenario kebohongan menjadi terbongkar.
“Harusnya ada yg melobi PM Mahathir agar jangan bicara terlalu jujur apa adanya. Merusak scenario ‘kepahlawanan’ membebaskan Siti Aisyah,” cuit Fadli, Rabu (13/3/2019).
Fadli sendiri mengaku malu membaca pernyataan Mahathir yang tidak mengetahui adanya lobi Indonesia dengan Malaysia untuk membebaskan Siti Aisyah. Ia menilai pemerintah Jokowi terlalu cepat mengklaim keberhasilan, padahal masih ada banyak masalah soal WNI yang tak terselesaikan.
“Kalau baca komentar Mahathir jadi malu. Begitu ada keberhasilan langsung klaim. Tapi masih ada banyak masalah tak terselesaikan soal WNI di luar negeri,” ungkap Fadli.
3. Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR
Setali tiga uang dengan Dahnil Anzar. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah via akun Twitter miliknya, @Fahrihamzah, meminta maaf kepada Mahathir Mohamad.
Cuitan itu dalam rangka mengomentari artikel salah satu laman media online terkait bantahan Mahathir Mohamad soal lobi dari Indonesia.
"Selamat pagi Malaysia. Assalamualaikum Tun dan Datuk. Tuan2 dan Puan-puan maafkan kami," kicau Fahri Hamzah, Rabu (12/3/2019).
4. Hanum Rais, politikus Partai Amanat Nasional (PAN)
Putri Amien Rais sekaligus politikus PAN, Hanum Rais turut berkomentar atas klaim lobi pemerintah untuk membebaskan Siti Aisyah.
Hanum Rais berkicau menyindir pemerintah kecolongan terkait skenario Siti Aisyah. Dia bahkan bilang perlu dicari juru lobi yang gagal 'bermain mata'.
"Saya rasa pemerintah kecolongan dalam hal mengkonsolidasikan skenario Siti Aisyah ini dengan Dr. M. Perlu dicari juru lobinya yg gagal bermain mata. Waduh padahal udah mau buat ‘jualan’ untuk tema Debat Cawapres : ketenagakerjaan," cuit Hanum melalui akun @hanumrais.
Dia juga membagikan pranala laman media online Malaysia yang mengutip pernyataan Mahathir Mohamad terkait lobi Jokowi.
5. Rizal Ramli, eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
Rizal Ramli, melalui akun Twitter @RamliRizal, blak-blakan memberikan kicauan vulgar mengenai lobi Jokowi untuk membebaskan Siti Aisyah.
Dalam cuitannya, pengamat ekonomi itu menyebut kebiasaan tim Jokowi yang over-claimed, tidak cerdas dan memalukan.
"Kebiasaan Tim Jokowi untuk over-claimed: tidak cerdas dan malu2-in. Kim Jong Nam murder: Mahathir denies knowledge of Indonesian govt lobbying for Siti Aisyah's release," cuit Rizal Ramli.
Rizal Ramli juga membagikan pranala artikel laman media online terkait bantahan Mahathir Mohamad menyoal pembebasan Siti Aisyah.