Suara.com - Polda Metro Jaya masih mengkaji jumlah personel gabungan TNI-Polri dan Pemprov DKI Jakarta yang akan diturunkan untuk mengamankan debat ketiga Pilpres 2019 pada Minggu (17/3/2019) mendatang.
"Untuk sementara belum (ada tambahan personel amankan debat). Kita tunggu saja bagaimana nanti intelijen, apakah ada tambahan (personel) atau tidak. Sekarang masih kita rencanakan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Polda Mero Jaya, Jakarta, Rabu (13/3/2019).
Argo menuturkan, dirinya belum dapat memastikan apakah keamanan di lokasi debat nantinya akan di perketat atau tidak.
Pada debat sebelumnya, tim gabungan Polda Metro Jaya dan TNI serta Pemprov DKI menerjunkan 2. 981 personel untuk mengamankan proses debat putaran Ke-2 di Hotel Sultan, Jakarta.
Baca Juga: Revolusi 4.0 PT Pos Indonesia (Persero) Tangkap Peluang Digital
"Kita tunggu saja nanti bagaimana pelaksaan di lapangan," jelasnya.
Selain itu Argo mengimbau pada mayarakat yang hendak menonton debat yang akan menemukan kedua Cawapres peserta Pemilu 2019 untuk menjaga ketertiban. Polisi juga memerintahkan massa agar tidak membawa barang-barang yang dilarang oleh polisi saat akan menonton debat Cawapres.
"Kalau misalkan nanti kita mau masuk untuk menonton lebih baik lebih awal jamnya. Kemudian hal-hal yang dilarang, yang tidak diperbolehkan itu tidak dilakukan, misalnya membawa senjata tajam dan sebagainya. Yang terpenting ikut serta menciptakan situasi aman dan kondusif," kata Argo.
Untuk diketahui, KPU akan menggelar debat Pilpres 2019 ketiga yang bakal digelar di Hotel Sultan pada Minggu (17/3/2019) mendatang.
Dalam debat nanti, Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amien bakal menghadapi pesaingnya, Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno. Terkait debat ini, KPU mengangkat tema tentang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Baca Juga: Menlu Norwegia Sebut Pemukiman Israel di Wilayah Palestina Tidak Sah