Suara.com - Ada 40 warga yang terlibat dalam penyortiran dan pelipatan surat suara hari ini. Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kota Yogyakarta Hidayat Widodo mengatakan mereka berasal dari masing-masing kecamatan.
Sebenarnya ada 42 warga yang dilibatkan. Namun, dua di antaranya meminta izin tidak hadir. Para petugas merupakan warga berusia 18 hingga 50 tahun. Mereka harus dipastikan netralitasnya. Hal ini dijaga mulai dari kostum yang digunakan.
"Hari ini dengan 40 petugas sortir dan lipat yang dikirim oleh petugas dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) masing-masing. Artinya PPK mengirimkan petugas untuk melipat dan menyortir. Bukan PPK-nya tapi warga sekitar PPK untuk kita libatkan," kata Hidayat di Gudang KPU Kota Yogyakarta, Banguntapan, Bantul, Rabu (13/3).
"Netralitas kita jaga jangan sampai nanti petugas sortir dan lipat ada yang berafiliasi atau tidak netral. Dalam hal ini baik itu menggunakan kostum, kaos, atau yang lain tidak sampai terindikasi dengan peserta pemilu," lanjut Hidayat.
Baca Juga: 319.659 Surat Suara Mulai Disortir di Yogyakarta
Para petugas rencananya akan dibayar Rp125 hingga Rp150 per lembar. Ia berharap angka itu masuk dalam batas wajar, sehingga upah yang diterima tidak terlalu kecil maupun terlalu besar.
Meski ditarget untuk menyelesaikan proses sortir dan lipat dalam tujuh hari, KPU tidak menerapkan target harian. Menurut Hidayat, proses ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian tinggi, sehingga tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa.
KPU Kota Yogyakarta juga akan mengevaluasi kembali proses penyortiran dan pelipatan yang dilakukan di hari pertama. Apabila diperlukan, jumlah petugas akan ditambah.
"Kalau hari ini dengan 40 petugas sortir dan lipat kita hitung tujuh hari ke depan kurang, maka besok hari kita akan tambah petugas sortir dan lipatnya. Walaupun kita masih menunggu untuk surat suara yang pemilu presiden, wapres, DPD, DPRD provinsi maupun DPRD kabupaten," kata dia.
Kontributor : Sri Handayani