Suara.com - Polisi Israel mengusir paksa muslim yang sedang ibadah di Masjid Kubbah Ash-Shakhrah, kawasan Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Jerusalem) Timur.
Pasukan Israel menutup gerbang yang menjadi tempat bentrokan di Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Jerusalem) Timur di tengah bentrokan dengan warga Palestina.
"Puluhan prajurit Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha dan menyerang sejumlah tokoh agama," kata Firas Ad-Dibbs, Juru Bicara Departemen Waqaf Islam Al-Quds, organisasi yang dikelola oleh Jordania dan bertanggung-jawab untuk mengawasi tempat suci Islam.
Direktur Masjid Al-Aqsha Omar Kiswani dan Sheikh Wasef Al-Bakri, Penjabat Hakim Tertinggi Pengadilan Agama Islam di Al-Quds, termasuk di antara orang yang diserang oleh polisi Israel.
Baca Juga: Nvidia dan Intel Bersaing Rebut Produsen Chip Israel, Mellanox
Pasukan Israel menyerang dengan menggunakan pentungan puluhan orang Muslim yang sedang beribadah di dekat Masjid Kubbah Ash-Shakhrah (Dome of the Rock) di kompleks tersebut, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu.
"Lima orang Palestina ditangkap dan ditahan untuk diinterogasi," kata Ad-Dibs.
Tak ada laporan dari Pemerintah Israel mengenai laporan itu.
Ketegangan telah meningkat di Al-Quds sejak Februari, ketika polisi Israel sempat menutup Bab Ar-Rahmah di Kompleks Masjid Al-Aqsha, yang terletak berdampingan dengan tempat suci umat Yahudi, Tembok Barat (Bouraq/Tembok Ratapan), di Kota Tua Al-Quds, sehingga menyulut kemarahan demonstran Palestina.
Dalam beberapa pekan, Pemerintah Israel telah melarang sejumlah orang Palestina --termasuk tokoh agama-- memasuki Kompleks Masjid Al-Aqsha, tempat suci ketiga umat Muslim setelah Mekkah dan Madinah.
Baca Juga: Bayi 40 Hari di Palestina Jadi Korban Serangan Brutal Tentara Israel
Israel menduduki Al-Quds Timur, tempat Al-Aqsha berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Israel kemudian mencaplok seluruh kota itu pada 1980, dalam tindakan yang tak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (Antara/Anadolu)