Suara.com - Masinis Yacub Agung dan pegawai di KRL KA 1722 yang anjlok di jalur rel wilayah Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat yang menjadi korban akan mendapatkan penghargaan karena memprioritaskan keselamatan penumpang.
Hal itu, dikatakan Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunisa saat ditemui di Stasiun Depok Baru.
"Ya dapat (penghargaan). Karena saat kejadian masinis tidak keluar dari gerbong artinya bertanggung jawab karena masinis tersebut membawa 1000 lebih penumpang. Hingga titik terakhir, dia berusaha mempertahankan perjalanan kereta sehingga meminimalisir korban," ujar Eva, Selasa (12/3/2019).
Ia menyebutkan, pasca insiden KRL KA 1722 relasi Jatinegara - Bogor anjlok di Kebon Pedes kondisi korban sudah berangsur membaik.
Baca Juga: Prabowo Marah: Kamu Jangan Halangi Saya untuk Salaman dengan Rakyat!
Dari total 19 korban ada16 korban di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
"Sementara dari pihaknya, masih harus menunggu hasil CT Scan," kata Eva.
Eva menjelaskan korban dari pihak KCI masih dalam tahap observasi. Hal itu karena setelah insiden ini, ketiganya akan kembali bertugas sehingga harus ada observasi yang mendetail.
Sedangkan masinis Yacub Agung mengalami luka setelah kena benturan di bagian dada dan kepala.
Eva menyatakan, sebelum berangkat, kondisi masinis dipastikan layak jalan. Di mana para masinis saat mau berangkat terlebih dahulu menjalani tiga tes yang harus dilalui.
Baca Juga: Hiu Tutul Muncul di Teluk Jakarta, Netizen Ketakutan Lihat Videonya
Pertama tes kesehatan, kemudian psikotest, dan yang terakhir itu tes visual.
"Tes visual itu untuk meyakinkan kembali masinis paham akan marka dan sinyal yang akan dilintasi,” ujar Eva.
"Kondisi secara fisik sudah membaik ya, respon dia sudah baik, makan dan minum sudah seperti biasa," imbuh dia.
Kontributor : Supriyadi