Situs Kuno di Jalan Tol Malang Pandaan Ternyata dari Era Pra Majapahit

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 12 Maret 2019 | 15:28 WIB
Situs Kuno di Jalan Tol Malang  Pandaan Ternyata dari Era Pra Majapahit
Koin diduga uang masa peradaban Majapahit. [Abdul Aziz]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur mulai melakukan eskavasi di area penemuan situs kuno di proyek Jalan Tol MalangPandaan di Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang, Selasa (12/3/2019).

Proses eskavasi dilakukan sejak pukul 08.00 WIB. Rencananya, proses eskavasi di kilometer 37 atau seksi lima dari pengerjaan jalan tol Malang-Pandaan bakal dilakukan selama lima hari untuk melihat nilai cagar budaya dari situs ini.

“Penggalian sebagai upaya penyelamatan untuk mengetahui situs. Melihat struktur batu bata, menganalisa bagaimana bentuknya,” kata kata arkeolog dari BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho seperti diwartakan Beritajatim.com.

Dwi mengatakan, hasil analisis sementara bangunan situs menghadap ke arah Barat Daya. Proses eskavasi bakal mengikuti arah dan bentuk bangunan ini.

Baca Juga: Suami Panutan, 4 Aktor Korea Ini Tolak Adegan Mesra Demi Istri

Kesimpulan awal melihat dari bentuk batu bata, bangunan situs diperkirakan dari zaman pra-Majapahit.

“Kita lihat dari bagian dinding batu bata ini merupakan batu bata gosok dimana itu dibuat di era Pra Majapahit. Biasanya batu bata gosok ini untuk saluran air atau pertirtaan,” papat Wicaksono.

Dalam proses eskavasi ini, pihak BPCB Trowulan menurunkan 11 ahli, terdiri dari arkeolog, juru gambar, teknisi pemetaan wilayah dan sisanya merupakan para penggali.

Batu bata yang ditemukan di situs tol Malang-Pandaan lebih besar dari batu bata yang ada di situs Trowulan.

“Batu bata lebih besar dari Trowulan, kemungkinan ya era Pra Majapahit. Setelah terungkap hasilnya kita akan kordinasi dengan para stakeholder, mulai dari Pemkab Malang, Pemprov Jatim, Jasa marga, hingga Kementerian membicarakan tindakan lanjutan,” tuturnya.

Baca Juga: 21 Staf PBB Dipastikan Tewas dalam Insiden Jatuhnya Ethiopian Airlines

Koin Kuno China

Sebelumnya diberitakan, situs tersebut awalnya diduga peninggalan era majapahit. Bangunan yang berbahan baku batu bata itu sebagian ditemukan hancur karena aktivitas eskavator pengeruk tanah.

Ukuran batu bata itu selebar 30 sentimeter dengan panjang 45 cm hingga 60 cm, ditemukan warga sebulan yang lalu. Tinggi situs yang ditemukan 4 meter. Terletak di sisi barat proyek bangunan tol Mapan.

“Ini jelas peninggalan Majapahit. Cuma ini pastinya bangunan apa perlu diteliti. Saat ini kami menunggu arkeolog dari Trowulan,” kata Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur Kordinator Wilayah Malang, Haryoto.

Arkeolog Universitas Negeri Malang M Dwi Cahyono setelah meninjau situs menuturkan, kalau melihat struktur batu bata merah yang ditemukan, diperkirakan bangunan itu berdiri pada era keemasan Majapahit.

Selain itu, bangunan ini diperkirakan berdiri sekitar abad 10 hingga abad 15 lampau.

“Kemungkinan ini daerah pemukiman di jaman Majapahit. Dilihat dari lokasi, struktur bangunan dan letaknya yang berada di dekat sungai,” ujar Dwi.

Selain batu bata, di lokasi penemuan situs juga ditemukan guci, keramik, logam, koin dan perhiasan emas.

Dari berbagai penemuan situs itu, mengindikasikan pada jaman Kerajaan Majapahit area ini pemukiman kalangan menengah ke atas.

“Ditemukannya koin, emas dan keramik kemungkinan itu impor dari China. Jadi pemukiman kalangan menengah ke atas. Lokasi ini peradaban tua, dikenal sebagai Nagari Kabalan di bawah kekuasaan Majapahit,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI