Sebelumnya diberitakan, situs tersebut awalnya diduga peninggalan era majapahit. Bangunan yang berbahan baku batu bata itu sebagian ditemukan hancur karena aktivitas eskavator pengeruk tanah.
Ukuran batu bata itu selebar 30 sentimeter dengan panjang 45 cm hingga 60 cm, ditemukan warga sebulan yang lalu. Tinggi situs yang ditemukan 4 meter. Terletak di sisi barat proyek bangunan tol Mapan.
“Ini jelas peninggalan Majapahit. Cuma ini pastinya bangunan apa perlu diteliti. Saat ini kami menunggu arkeolog dari Trowulan,” kata Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur Kordinator Wilayah Malang, Haryoto.
Arkeolog Universitas Negeri Malang M Dwi Cahyono setelah meninjau situs menuturkan, kalau melihat struktur batu bata merah yang ditemukan, diperkirakan bangunan itu berdiri pada era keemasan Majapahit.
Baca Juga: Suami Panutan, 4 Aktor Korea Ini Tolak Adegan Mesra Demi Istri
Selain itu, bangunan ini diperkirakan berdiri sekitar abad 10 hingga abad 15 lampau.
“Kemungkinan ini daerah pemukiman di jaman Majapahit. Dilihat dari lokasi, struktur bangunan dan letaknya yang berada di dekat sungai,” ujar Dwi.
Selain batu bata, di lokasi penemuan situs juga ditemukan guci, keramik, logam, koin dan perhiasan emas.
Dari berbagai penemuan situs itu, mengindikasikan pada jaman Kerajaan Majapahit area ini pemukiman kalangan menengah ke atas.
“Ditemukannya koin, emas dan keramik kemungkinan itu impor dari China. Jadi pemukiman kalangan menengah ke atas. Lokasi ini peradaban tua, dikenal sebagai Nagari Kabalan di bawah kekuasaan Majapahit,” tuturnya.
Baca Juga: 21 Staf PBB Dipastikan Tewas dalam Insiden Jatuhnya Ethiopian Airlines